"Saya tak berpikir siklus ini akan berakhir," kata Shanmugaratnam, Jumat (5/7/2014), di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh DBS Group Holdings Ltd di Singapura.
"Saya pikir akan ada koreksi lanjutannya," ujarnya.
Pemerintah Singapura telah mengambil langkah sejak 2009 untuk mengekang spekulasi di pasar properti. Berdasarkan data yang dirilis oleh Urban Redevelopment Authority pada 1 Juli lalu, indeks harga perumahan swasta di Singapura turun 1,1 persen menjadi 209,3 poin dalam tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni lalu, menyusul penurunan 1,3 persen dalam periode tiga bulan sebelumnya.
Otoritas Keuangan Singapura mengatakan pada Juni 2013 lalu, bahwa di antara langkah-langkah yang dilakukan untuk mendinginkan pasar properti itu adalah pemberi pinjaman harus mempertimbangkan utang peminjam. Menurut mereka, kredit rumah seharusnya tidak menyebabkan rasio total utang melayani peminjam naik di atas 60 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.