Demikian keluhan yang disampaikan CEO Riscon Property, Ari Tri Priyono, pengembang spesialis perumahan menengah ke bawah, kepada Kompas.com, Selasa (1/7/2014).
"Situasi diperparah saat perbankan memberlakukan kredit konstruksi sebesar 15 persen. Padahal sebelumnya hanya 13 persen. Mereka juga berencana menaikkan suku bunga KPR. Hal ini jelas sangat membebani dua pihak, kami sebagai pengembang dan juga konsumen sebagai pembeli. Dengan kenaikan suku bunga KPR, jumlah cicilan akan membengkak, daya beli turun," ungkap Ari.
Dalam mengatasi situasi tidak menguntungkan tersebut, Ari memilih untuk terus berproduksi dengan menerapkan strategi berbeda. Riscon Property, kata Ari, akan lebih konsentrasi melakukan aksi akuisisi proyek-proyek mangkrak ketimbang membuka lahan baru dan membangun dari nol.
"Kami mengambil alih proyek tersebut dengan harga sesuai kesepakatan. Meskipun biasanya proyek-proyek bermasalah ini ditawarkan dengan harga murah, namun kami tidak sembarang ambil," imbuh Ari.
Ada beberapa kriteria proyek bermasalah yang akan diakuisisi Ari. Kriteria tersebut adalah pertama, lokasi proyek terhitung strategis, masalah tidak terlalu berat, dan perizinan sudah hampir rampung. "Jadi, kami tinggal meneruskan pengembangan fisik seperti infrastruktur maupun unit-unit rumahnya," tandas Ari.
Sementara Elang Group memilih opsi kerjasama operasi baik dengan sesama pengembang maupun dengan lembaga keuangan non bank.
CEO Elang Group, Elang Gumilang, mengatakan, kerjasama operasi ditempuh karena bisa meminimalisasi risiko bisnis, ongkos produksi, dan juga lebih efisien.
"Dari skema kerjasama operasi ini, kami akan memproduksi tiga proyek perumahan dan satu apartemen untuk kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah," jelas Elang.
Meski tak menampik kondisi pasar yang tengah melambat dapat memengaruhi penjualan dan pendapatan perusahaan, Elang tetap optimistis dapat merealisasikan penjualan.
"Tahun ini kami menargetkan penjualan sekitar Rp 300 miliar dari 16 proyek yang sedang kami kembangkan saat ini," tandas Elang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.