Terbaru, mereka akan mengembangkan situs pariwisata berkelanjutan berbasis terumbu karang di dasar laut Dubai. Rencana tersebut dinilai sangat revolusioner dan memungkinkan otoritas pariwisata tepi air (waterfront authority) mendulang pemasukan hingga 3 miliar dollar AS atau setara Rp 35,9 triliun dari pasar snorkeling dan menyelam dunia.
Otoritas menggandeng Reef Worlds, perancang wisata karang asal Los Angeles, AS, dan beken sebagai penata latar untuk film blockbuster: Avatar dan Pirates of the Caribbean. Di Dubai, mereka menciptakan situs unik yang terlihat seperti lost city kuno yakni Pearl of Dubai seluas 2 hektar.
Mutiara Dubai ini mencakup resor seluas 200.000 mil persegi dan beberapa bangunan serta habitat ikonik yang akan menjadi surga bagi para penyelam dunia.
Direktur Pengembangan Reef Worlds Dave Taylor mengatakan, Dubai punya masalah situs bawah laut yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata bahari untuk menyelam atau snorkeling.
"Untuk itu, kami akan menciptakannya di Dubai melalui pengembangan dan perluasan resor tepi pantai. Kami berambisi Pearl of Dubai bakal menjadi tujuan wisata terbaik di dunia," ujar Taylor.