Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Dunia Bikin Pebisnis Hotel Brasil Rugi

Kompas.com - 21/06/2014, 18:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Sama seperti Afrika Selatan, dan Jerman yang pernah menjadi tuan rumah pesta sepak bola sejagat FIFA World Cup, Brasil pun mengalami penurunan pendapatan per kamar hotel yang tersedia, jelang laga pembuka.

Perusahaan riset hotel STR Global melaporkan, awal Juni ini kinerja perhotelan Brasil, mengikuti tren yang mentradisi, seperti yang dialami Afrika Selatan, dan Jerman. Bahkan, tingkat hunian hotel Afrika Selatan anjlok tajam sepekan sebelum dimulainya Piala Dunia 2010. 

Penurunan tersebut disebabkan peningkatan pasokan kamar dan pertumbuhan rerata per hari. Demikian halnya Brasil, kinerjanya melorot secara tahunan akibat rendahnya tingkat hunian selama Maret dan April 2014. Meski tingkat hunian rendah, namun Brasil mencatat kenaikan tarif harian kamar (average daily rate atau ADR) yang didorong festival Carnival.

Merosotnya tingkat hunian hotel Brasil dipicu oleh pertumbuhan tahunan sebesar 1,0 persen sejak 2008. Padahal, pertumbuhan pasokan sebelumnya cenderung stagnan, dan negeri Samba ini belum memperlihatkan kenaikan tajam menjelang Piala Dunia dan Olimpiade. Sebaliknya sejak 2012, Brasil justru mengalami penurunan permintaan hingga sekarang.

Padahal, selama tahun-tahun sebelumnya, Brasil mampu secara konsisten meningkatkan ADR secara signifikan tanpa memengaruhi tingkat hunian. Kenaikan ADR sebelumnya terutama didorong meningkatnya inflasi yang saat ini mencapai 6,4 persen.

Meskipun pertumbuhan pasokan sangat banyak, hotel dalam konstruksi dan pipa pengembangan tak juga berkurang. Bahkan mencatat tambahan pasokan 21 persen. Sekitar 23.000 kamar diproyeksikan akan beroperasi pada akhir 2015. Sebanyak 69 persen dari pertumbuhan tersebut terbagi atas hotel budget, hotel kelas menengah dan menengah atas.

Merek hotel internasional yang meningkatkan portofolio mereka di Brasil ikut memberikan konstribusi bertambahnya jumlah pasokan kamar baru. Mereka tak hanya ekspansi di kota-kota besar dan destinasi wisata utama, melainkan juga ke kota-kota lapis kedua dan ketiga yang memiliki potensi pertumbuhan signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau