Menurut hasil riset STR Global, Jakarta memberikan kontribusi terbesar dengan peryumbuhan 12,1 persen. Kendati tumbuh positif, posisi Indonesia masih di bawah Filipina yang membukukan peningkatan 13,7 persen menjadi 70,6 persen. Prestasi ini didorong meroketnya permintaan sebesar 17,6 persen.
"Kedua pasar ini menunjukkan kinerja positif sepanjang Mei 2014. Sementara Thailand terus mengalami penurunan hunian menjadi -12.6 persen, dan berpotensi anjlok ke tingkat -10,2 persen," ujar Winkle.
Lain lagi dengan Singapura dan Hongkong. Keduanya cenderung mengikuti satu sama lain, baik dalam tingkat hunian maupun pertumbuhan ADR. Singapura tumbuh 2,9 persen dan Hongkong 1,6 persen.
Sementara secara umum, pasar hotel kawasan Asia Pasifik memperlihatkan tren positif. Sepanjang Mei naik 3,2 persen menjadi 67,6 persen. Tingkat rerata harga harian (average daily rate atau ADR) stabil cenderung meningkat 0,1 persen menjadi 115,10 dollar AS atau setara Rp 1,4 juta.
Sedangkan pendapatan per kamar yang tersedia (revenue per average room rate atau RevPAR) meningkat 3,3 persen menjadi 77,80 dollar AS (Rp 929.328).