Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta... "Bubble" Hantam Beberapa Kota di China!

Kompas.com - 23/05/2014, 15:17 WIB
Latief

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - Beberapa kota di China diprediksi mengalami bubble atau gelembung perumahan. Masalah tersebut sulit diselesaikan dengan kebijakan ekonomi tunggal.

Demikian diungkapkan Gubernur Bank Sentral, Zhou Xiaochuan, kemarin dalam sebuah wawancara di Kigali, Rwanda, usai menghadiri pertemuan tahunan Bank Pembangunan Afrika. Zhou mengatakan, China adalah negara besar dengan pasar perumahan dan banyak menarik penduduk baru dari pedesaan.

"China masih dalam proses urbanisasi sehingga mungkin ada beberapa faktor ketidakstabilan antara suplai dan kebutuhan," kata Zhou.

"Tapi, jika Anda melihat jangka menengah urbanisasi ini, saya pikir kita masih memiliki pasar yang sangat baik untuk sektor rumah," tambahnya. 

Sementara itu, 12 dari 18 ekonom China mengatakan bahwa negara itu memiliki kelebihan pasokan nasional perumahan. Mereka mengatakan pasar dalam negeri di negara itu mengalami bubble, seperti yang pernah diungkapkan survei Bloomberg pada 15 Mei - 20 Mei.

Setengah melihat kondisi bubble di beberapa kota tersebut, mayoritas ekonom itu mengatakan bahwa mereka mengharapkan adanya pembatasan pembelian rumah dan kredit yang harus dilonggarkan di tingkat regional. Seperti diketahui, pasar properti di China telah jatuh 22 persen dan penjualannya merosot 7,8 persen tahun ini.

Zhou mengatakan, dirinya mengharapkan perekonomian China masih dapat mengelola pasar di sekitar tingkat pertumbuhan 7,5 persen dan tidak ada tanda-tanda jelas yang menunjukkan penurunan yang signifikan," ujar Zhou.

"Ekonomi telah melambat sedikit, tidak terlalu banyak. Kita harus menjaga kewaspadaan pada apakah itu akan terus melambat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com