Laporan berita televisi dari CNC World memaparkan, perusahaan yang berbasis di Suzhou tersebut menghabiskan 20 juta yuan (sekitar Rp 37,1 miliar) untuk proyek ini, dan 12 tahun untuk mengembangkan alat manufaktur bahan aditif khusus. Alat ini bisa digunakan untuk mencetak struktur arsitektural yang bisa menopang bangunan.
Mesin cetak khusus hanya membuat dinding dan struktur. Satu-satunya bagian yang tidak dibuat oleh mesin cetak adalah bagian genting. Yingchuang New Materials menyatakan, pembuatan genting dari mesin cetak belum bisa dilakukan karena teknologi yang dimilikinya belum cukup canggih.
Presiden Direktur Yingchuang New Materials Ma Yihe memang memiliki visi ambisius mengenai teknologi yang ditemukan perusahaannya. Suatu hari nanti, dia ingin mesin semacam ini bisa digunakan untuk membangun gedung pencakar langit. Selain cepat, bangunan pun akan dibuat dari bahan-bahan hasil daur ulang.
"Dengan teknologi cetak tiga dimensi di masa depan, kita bisa membangun bangunan berkualitas dengan material yang bisa diandalkan tanpa menghasilkan limbah," ujar Ma Yihe.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan