Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPSOS: Jakarta, Kota Berstandar Hidup Lebih Mahal dari New York!

Kompas.com - 16/04/2014, 17:51 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menginjakkan kaki ke Jakarta, siapapun akan dengan mudah menemukan gedung pencakar langit berdiri di antara permukiman kumuh. Kompleks perumahan elite juga berdampingan dengan kampung-kampung padat penduduk.

Sebagai ibukota Negara Indonesia, Jakarta merupakan kota metropolitan yang menjadi pusat pemerintahan sekaligus juga perekenomian. Dengan populasi lebih dari 10 juta penduduk, Jakarta dipenuhi oleh berbagai lapisan golongan masyarakat. Namun, sebagai kota metropolitan yang dinamis, apakah Jakarta tergolong kota dengan standar hidup mahal dibandingkan dengan kota-kota lainnya di dunia?

Survei yang diadakan Ipsos Business Consulting (BC) pada minggu terakhir Februari 2014 lalu menyimpulkan, bahwa secara umum Jakarta tergolong kota dengan standar hidup mahal, bahkan cenderung lebih mahal dari Bangkok, Hongkong, dan New York. Hal ini berbanding terbalik dengan gaji rata-rata masyarakat Indonesia.

Survei Ipsos BC menemukan, harga secangkir Hot Cappucino Grande Starbucks di Jakarta adalah 2.88 dollar AS atau setara Rp 34.000. Harga kopi tersebut lebih murah hampir separuhnya dari harga di HongKong yang sebesar 4.38 dollar AS. Akan tetapi, secangkir kopi di Jakarta menghabiskan 1.12 persen gaji rata-rata penduduk Indonesia.

"Sedangkan di Hongkong hanya menghabiskan 0.28 persen dari gaji rata-rata mereka," ujar Domy Halim, Country Manager Ipsos Business Consulting Indonesia, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Domy mengatakan, gaji rata-rata masyarakat Indonesia sebesar 258 dollar AS. Sementara itu, gaji rata-rata masyarakat Hongkong sebesar 1545 dollar AS.

"Jadi, setelah memperhitungkan faktor gaji, harga secangkir kopi di Jakarta itu relatif lebih mahal 75 persen daripada harga secangkir kopi di Hongkong," kata Domy.

Dengan pendekatan yang sama, lanjut Domy, ketika dibandingkan dengan ibukota negara tetangga, yakni Bangkok, harga kopi di Jakarta lebih mahal 35 persen. Ini dengan perhitungan gaji rata-rata masyarakat Thailand sebesar 489 dollar AS.

Pun, demikian dengan harga tiket bioskop standar pada malam Minggu di Jakarta yang berkisar 4.24 dollar AS atau setara Rp 50,000. Sedangkan di New York, harga tiket bisa mencapai 14.50 dollar AS.

"Tapi, posisi ini akan berbalik ketika kita mempertimbangkan faktor gaji rata-rata kota yang bersangkutan, di mana gaji rata-rata masyarakat di Amerika adalah 3263 dollar AS. Jadi, nonton bioskop di New York akan terasa 73 persen lebih murah daripada menonton bioskop di Jakarta," kata Domy.

Namun, lain halnya dengan fasilitas internet broadband. Harga fasilitas ini di Jakarta jauh lebih mahal ketimbang harga di kota-kota lain. Paket internet broadband terbaik di Jakarta dengan kapasitas kecepatan download 100 Mbps bisa didapatkan sehharga 252.46 dollar AS atau setara Rp2.979.000. Adapun di HongKong, dengan kemampuan 10 kali lipat lebih cepat (1000 Mbps), harga internet broadband di sana 3 kali lipat lebih murah, yaitu berkisar 77.06 dollar AS.

Domy mengatakan, mahalnya standar hidup di Jakarta bukan hanya terlihat dari produk-produk yang disebutkan di atas. Untuk menkonsumsi produk-produk lain, misalnya harga menginap satu malam di Hotel Four Seasons, makan ayam goreng KFC, membeli kemeja Zara Women, menikmati smart phone Samsung S4 atau harga keanggotaan klub kebugaraan 1 tahun, penghasilan masyarakat Jakarta relatif lebih kecil dibandingkan dengan penduduk di kota-kota besar negara lain, contohnya di HongKong, New York, London atau Sydney.

"Tapi, harus diingat bahwa produk-produk di atas itu umumnya dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas. Faktor tingkat sosial seseorang akan mempengaruhi persepsi tingkat mahal atau murahnya suatu produk” jelas Domy.

Bagaimana menghitungnya?

Domy menuturkan, survei Ipsos Business Consulting tersebut dilaksanakan pada 21 Februari 2014 lalu. Survei bertujuan untuk melihat standar hidup masyarakat Jakarta dibandingkan dengan kota-kota besar lain dari beragam benua, yaitu Hongkong, New York, London, Bangkok, Shanghai, Mumbai, Tokyo, Paris, serta Sydney.

"Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan harga dari produk-produk konsumtif yang cenderung menjadi kebutuhan dan keinginan masyarakat saat ini," kata Domy.

Dia mengatakan, produk-produk tersebut diambil sebagai sampel, mulai dari harga secangkir kopi, tiket bioskop, handphone, ayam KFC, baju Zara, klub kebugaran, penginapan di hotel sampai  harga berlangganan internet. Agar mendapatkan hasil perbandingan akurat, lanjut Domy, ia melakukan perbandingan harga dari setiap kota pada tanggal yang sama, yaitu 21 Februari 2014.

"Kami juga memberikan spesifikasi jelas untuk setiap produk-produk tersebut," katanya.

Untuk harga kopi, Ipsos mengacu pada harga Hot Cappucino Grande Starbucks. Harga tiket bioskop didapati dari pemain utama jaringan bioskop di setiap kota dengan spefikasi produk yakni harga normal satu tiket bioskop reguler pada hari Sabtu malam.

"Untuk makanan yang dikonsumsi, kami mengacu pada harga dua potong dada ayam dari restoran cepat saji international, yaitu KFC. Harga tersebut tidak termasuk biaya tambahan apapun seperti biaya minuman dan biaya antar," ujarnya.

Untuk harga handphone, Ipsos menunjuk pada harga tunggal Samsung Galaxy S4, namun tidak termasuk biaya-biaya lain, misalnya biaya kontrak atau sewa dan lainnya. Sementara dari segi pakaian, Ipsos mengacu pada harga kemeja putih tangan panjang wanita dari Zara (nama produk: long sleeve shirt.

"Kami juga melihat harga 1 tahun keanggotaan gym membership dari perusahaan Fitness/Gym ternama di setiap kota, yang harga keanggotaannya merupakan harga dari program yang terlengkap; termasuk personal trainers dan berhak menggunakan semua fasilitas yang tersedia," tutur Domy.

Adapun untuk harga penginapan hotel, Ipsos mengacu pada harga hotel berbintang, yakni Four Seasons. Harga tersebut merupakan harga kamar double-bed, sudah termasuk makan pagi. Sementara itu, produk terakhir adalah paket langganan internet terbaik untuk 1 bulan dari perusahaan penyedia internet ternama di setiap kota. Harga dari produk tersebut hanya untuk paket internet dan tidak terikat dengan paket lain, seperti paket untuk televisi, telepon, dan sebagainya, serta tidak termasuk biaya set up.

"Setelah mengkonsolidasikan harga setiap kota dari produk-produk tersebut, kami mengkonversikan harga produk-produk itu ke satu nilai mata uang Amerika (dollar AS) sebagai acuan kami pada nilai tukar mata uang dari FX-rate pada tanggal survei diadakan, yakni 21 Februari 2014," kata Domy.

"Kemudian, gaji rata-rata dari setiap negara di kota-kota metropolitan yang bersangkutan diperbandingkan langsung dengan harga dari produk-produk tersebut," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau