Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencakar Langit "Menggila", Anak Muda Inggris Makin Susah Beli Rumah....

Kompas.com - 27/03/2014, 15:14 WIB
Latief

Penulis

Sumber dailymail
KOMPAS.com - Pangeran Charles telah menyerukan untuk kota-kota di Inggris untuk meninggalkan gedung-gedung pencakar langit mewah, dan lebih mendukung bangunan yang lebih kecil untuk mengurangi krisis perumahan. Cara itu akan memungkinkan lebih banyak orang muda bisa memiliki rumah sendiri.

Pangeran Charles menambahkan, orang-orang usia muda saat ini "terusir" oleh lingkaran harga rumah. Impian membeli rumah saat ini semakin jauh dari jangkauan mereka.

Sebuah laporan yang dirilis Prince's Foundation for Building Community, salah satu badan amal yang didirkan Charles, Rabu (26/3/2014), memperingatkan ancaman akibat masuknya bangunan-bangunan pencakar langit ke London yang memunculkan klaim ibukota Inggris itu berbeda dari kota-kota seperti Singapura dan Dubai. Pangeran mengatakan hal itu pada Simposium Perumahan London di selatan barat London, untuk menandai peluncuran laporan oleh yayasan Charles tersebut.

www.dailymail.co.uk One Hyde Park dipasarkan hanya di kalangan super kaya, termasuk para sheik Arab. Tahun lalu salah satu apartemen di kompleks itu dipasarkan senilai 65 juta poundsterling. Sementara itu, sepuluh flat di Shard dibanderol seharga antara 30 juta poundsterling sampai 50 juta poundsterling.
Laporan tersebut memaparkan, bahwa bangunan-bangunan "mid-rise" atau medium harus bisa menggantikan gedung-gedung pencakar langit bertingkat tinggi yang "berkilauan", memunculkan eksklusivitas, dan kemewahan.

Seperti baru-baru ini, London telah memperlihatkan konstruksi bangunan bergengsi seperti One Hyde Park, The Shard, dan Vauxhall Tower. Para pengembang yang terlibat dengan gedung pencakar langit itu telah dikritik karena menjual banyak lahan mereka kepada investor asing yang tidak berniat untuk tinggal di hunian-hunian berkelas itu sepanjang tahun.

Sebaliknya, laporan tersebut menyerukan pembangunan "mid-rise" dengan tinggi antara lima sampai delapan lantai. Pembangunan harus dapat menciptakan blok-blok rumah yang terjangkau.

Saat ini kebutuhan hunian di Inggris setiap tahun mencapai 250.000 hingga 300.000 rumah. Tetapi, hanya 100.000 dan 150.000 yang bisa dibangun setiap tahun. Pemerintah Inggris memperkirakan pada 2021 akan ada backlog (angka kekurangan) hingga 1,1 juta rumah.

Memang, meskipun One Hyde Park adalah sebuah blok hunian yang bertingkat rendah, proyek ini dibangun di Knightsbridge, salah satu pasar properti paling mahal di London. One Hyde Park dipasarkan hanya di kalangan super kaya, termasuk para sheik Arab.

worldpropertychannel.com Rerata harga rumah di London naik menjadi 1,70 juta poundsterling.
Tahun lalu salah satu apartemen di kompleks itu dipasarkan senilai 65 juta poundsterling. Sementara itu, sepuluh flat di Shard dibanderol seharga antara 30 juta poundsterling sampai 50 juta poundsterling.

Pangeran Charles mengatakan, bahwa fokus pada perumahan premium telah merusak prospek generasi muda bisa membeli rumah.

"Kepemilikan rumah untuk generasi ini tampaknya menjadi semakin jauh dari jangkauan," ujar Charles.

Dia menambahkan, Federasi Perumahan Nasional Inggris memperkirakan, bahwa hanya dalam enam tahun waktu rata-rata harga rumah di London akan meningkat 40 persen 650.000 poundsterling.

"Ini berisiko mengusir orang-orang muda berbakat yang memulai karier mereka di London dan menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk sewa rumah," ujarnya. 

Pangeran menyarankan, bahwa bangunan bertingkat tinggi sebaiknya dipisahkan dari lingkungannya. Hal ini untuk menciptakan rasa "keterasingan" dan "disfungsi sosial". Pasalnya, mereka menyebabkan adanya segregasi sosial dengan beberapa daerah yang hanya didominasi orang-orang berduit tebal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com