Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Properti Jakarta "Termurah" di Dunia

Kompas.com - 21/03/2014, 13:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga properti di Jakarta, terutama hunian premium, masih terhitung paling murah jika dibandingkan dengan kota-kota global lainnya. Bahkan, untuk kawasan Asia Tenggara, harga properti Jakarta masih tertinggal jauh di belakang Singapura, Bangkok, dan Kuala Lumpur.

Hasil riset Prime International Residential Index keluaran Knight Frank memperlihatkan, harga rerata aktual properti mewah Jakarta masih berada pada level 4.099 dollar AS (Rp 46,8 juta) per meter persegi.

Sementara Singapura sudah melesat jauh di angka 31.250 dollar AS (Rp 357,1 juta) per meter persegi. Sedangkan Bangkok mencapai 9.234 dollar AS (Rp 105,5 juta) per meter persegi, dan Kuala Lumpur bertengger di angka 5.882 dollar AS (Rp 67,2 juta) per meter persegi.

Meski paling murah di antara ketiga kota tersebut, namun properti luks Jakarta menunjukkan pertumbuhan harga tahunan paling tinggi yakni 38 persen. Sedangkan Singapura justru minus 2 persen. Pencapaian pertumbuhan harga tersebut sekaligus menempatkan Jakarta sebagai pemuncak di antara kota-kota seluruh dunia.

"Kenaikan harga perumahan di Jakarta melampaui dua kali lipat dibanding penguatan di Dublin (17,5 persen) dan Beijing (17,1 persen), yang menempati peringkat kedua dan ketiga. Posisi keempat ditempati Dubai (17 persen) dan Los Angeles berada pada peringkat kelima dengan 14 persen," papar Asia Pacific Head of Research Knight Frank, Nicholas Holt.

Lantas, apa yang membuat pertumbuhan harga properti mewah Jakarta melesat?

Menurut Associate Director Colsultancy and Research Knight Frank, Hasan Pamudji, faktor yang memengaruhinya adalah menguatnya permintaan yang tidak diimbangi dengan jumlah pasokan. "Untuk saat ini, pasokan hunian mewah yang masuk pasar hingga 2016 mendatang hanya 1 persen sampai 2 persen dari total jumlah hunian sebanyak 90.000 unit," ujar Hasan.

Pencapaian Jakarta di sektor hunian mewah dipandang sangat wajar. Hal ini mengingat perekonomian dunia masih belum stabil akibat terpapar krisis pada 2008 silam. Sebaliknya, Indonesia justru memperlihatkan pertumbuhan ekonomi positif di atas 5 persen. Pada akhirnya, Jakarta menjadi opsi investasi terbaik ketimbang kota-kota lainnya di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau