Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kalangan Superkaya Indonesia 834 Orang!

Kompas.com - 21/03/2014, 09:27 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah orang superkaya atau biasa disebut ultra high net worth individuals (UHNWIs) Indonesia pada 2013 mencapai 834 orang. Mereka memiliki aset investasi lebih dari 30 juta dollar AS. 

Menurut hasil riset The Wealth Report 2014 keluaran Knight Frank Indonesia, jumlah tersebut terbagi lagi dalam tiga kategori, yakni orang superkaya dengan aset investasi lebih dari 30 juta dollar AS atau setara Rp 343,2 miliar, superkaya (centa) dengan aset investasi hingga 100 juta dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 1,1 triliun, dan superkaya (miliarder) dengan aset investasi lebih dari 100 juta dollar AS atau dikategorikan sebagai miliarder. 

Untuk tahun 2013, orang Indonesia yang masuk kategori superkaya sebanyak 626 orang. Sementara superkaya centa sejumlah 185 orang dan miliarder sebanyak 23 orang. Untuk kategori terakhir adalah mereka yang selama ini menjadi "langganan" daftar peringkat orang terrkaya versi Forbes.

Associate Director Consultancy and Research Knight Frank Indonesia, Hasan Pamudji, mengatakan, penghitungan jumlah aset investasi tidak termasuk rumah tinggal utama. "Kami menghitung di luar rumah tinggal utama," ujar Hasan kepada Kompas.com, Kamis (20/3/2014).

Hasan menambahkan, orang superkaya Indonesia memiliki hunian kedua, ketiga, dan seterusnya di beberapa kota berbeda. Mereka juga memiliki portofolio investasi di luar properti, yakni saham, emas, dan barang mewah lainnya.

Namun demikian, untuk tahun ini kecenderungan berencana membeli properti masih sangat kuat. Demikian juga halnya dengan rencana berinvestasi rumah di luar negeri, seperti Singapura, Australia, Inggris, dan Amerika.

"Investasi portofolio di sektor properti juga masih sangat kuat. Dari semua orang superkaya yang masuk daftar tahun 2013, sebanyak 30 persen di antaranya mengatakan akan memperluas investasi portofolio di sektor properti. Ini mengindikasikan bahwa sektor properti untuk tahun ini dan tahun-tahun mendatang masih akan bagus prospeknya, terutama properti mewah," papar Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau