Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Jepang Sukses Bangun "Supertall" Pertama

Kompas.com - 07/03/2014, 11:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com — Jepang mencatat sejarah baru dengan membuka struktur pencakar langit pertama yang menjulang 300 meter pada Jumat (7/3/2014). Gedung dengan kategori supertall ini berada di Osaka, metropolitan terbesar ketiga di Asia.

Dengan demikian, Jepang bergabung bersama kelompok negara-negara pengoleksi supertall lainnya. Sebelumnya terdapat Taiwan, Malaysia, China, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Amerika Serikat, Kuwait, Rusia, Vietnam, Inggris, Korea Selatan, Korea Utara, dan Thailand.

Abeno Harukas, nama gedung tersebut, dibangun oleh Kintetsu Corp yang merupakan perusahaan operator kereta api. Mereka menghabiskan dana sebesar 1,3 miliar dollar AS (Rp 14,8 triliun) selama 4 tahun masa konstruksi. Ketinggian Abeno Harukas mematahkan rekor dan melampaui Landmark Tower di Tokyo yang mengangkasa 296 meter.

Kintetsu merancang gedung tersebut sebagai properti multifungsi. Di dalamnya terdapat hotel mewah dengan operator Marriott International, perkantoran, dan resor kasino yang mencakup 60 lantai.

Ketergantungan Jepang pada komuter yang melaju setiap hari dengan moda transportasi berbasis rel meyakinkan operator kereta api untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur skala besar dan membangun pencakar langit seperti Abeno Harukas ini.

Kendati gedung ini sukses secara konstruksi, kemampuan mendorong aktivitas bisnis lebih agresif masih diragukan. Menurut para analis, Osaka harus mencoba menjadi kawasan ekonomi khusus yang dapat menciptakan peluang bisnis baru.

Ruang-ruang kantor Abeno Harukas sendiri telah tersewa sepenuhnya. Tetapi, sebagian besar penyewa berasal dari daerah sekitar Osaka. Satu di antaranya adalah perusahaan elektronik terkemuka, Sharp, yang akan memindahkan beberapa staf penjualannya ke gedung baru ini.

Untuk diketahui, pertumbuhan populasi di Osaka telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Data aktual menyebutkan, jumlah populasi wilayah metropolitan Osaka-Kobe diperkirakan hanya mencapai 11,3 juta jiwa pada 2015, sama seperti tahun 2005.

Jumlah penduduk tersebut berada di peringkat 19 terbanyak di dunia setelah Beijing, Manila, Kairo, dan Lagos. Sementara jumlah penduduk metropolitan Tokyo meningkat menjadi 35,5 juta, dan menempatkannya menjadi megapolitan terbesar secara global.

Namun begitu, menurut Bank Dunia, Osaka masih memiliki kans untuk terus tumbuh dan menarik lebih banyak lagi perusahaan kaliber internasional masuk ke kota ini. Pasalnya, Osaka mencatat angka product domestic bruto (PDB) senilai 655 miliar dollar AS (Rp 7.494 triliun), jauh lebih besar dari PDB Swiss.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau