Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama, Austria Punya Pencakar Langit 220 Meter

Kompas.com - 04/03/2014, 12:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Setelah vakum untuk jangka waktu lama dan disalip negara-negara Asia, Eropa mulai bangkit dan mengejar ketinggalan dalam pembangunan gedung-gedung pencakar langit (skyscrapers).

Inggris, Jerman, dan Rusia memeloporinya dengan beberapa gedung tinggi yang dikembangkan pasca resesi keuangan 2008. Inggris sukses membangun The Shard (306 meter), dan One Canada Square (236 meter). Jerman juga berhasil mendirikan Commerzbank Tower (259 meter), dan Messe Turm (257 meter).

Rusia tak mau kalah, negeri ini bahkan punya supertall baru setinggi 339 meter yakni Mercury City Tower. Selain itu, mereka juga tengah mengerjakan pembangunan empat pencakar langit lainnya dengan ketinggian di atas 300 meter. Satu di antaranya Lakhta Center yang bakal mengangkasa 463 meter.

Aksi ketiga negara ini seakan ingin mengembalikan posisi penting Eropa dalam percaturan pembangunan gedung pencakar langit dunia.

Menyusul ketiganya adalah Austria. Negeri ini baru saja merampungkan bangunan tertinggi mereka yakni DC Tower 1 di tepi sungai Danube, Wina.

DC Tower 1 menjulang setinggi 220 meter dan terdiri atas 58 lantai. Di dalamnya terdapat beragam jenis properti, mulai dari perkantoran, apartemen, hotel hingga sky bar yang terbuka untuk publik.

Sang perancang, Dominique Perrault, melapisi sekujur gedung ini dengan kaca sebagai façade yang menarik perhatian, sekaligus ikonik dengan bentuk simetris. Penggunaan material kaca bukannya tanpa alasan. Dominique menjadikan kaca tersebut sebagai cermin bagi menara kedua yang rencananya diselesaikan pada 2016 mendatang.

Uniknya, menara kedua tersebut didesain sedikit miring sehingga ruang antarfaçade tidak merata. Walhasil, dua bangunan ini akan menciptakan bingkai pemandangan kota dari tepi sungai Danube.

"Menara berfungsi sebagai dua potong monolit raksasa yang tampaknya telah dibagi menjadi dua bagian yang tidak sama, yang kemudian terbuka untuk membuat lengkungan bergelombang dengan fasad berkilauan. Prosesi menarik ini akan membawa ruang publik baru untuk hidup dalam keheningan yang diciptakan di sana," kata Dominique Perrault.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau