Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canggih, Mesin Cuci Ini Berfungsi Tanpa Air

Kompas.com - 22/02/2014, 18:49 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Penemuan-penemuan luar biasa terus bermunculan setiap hari. Kali ini, temuan baru Stephen Burkinshaw dari University of Leeds yang layak Anda simak.

Burkinshaw mengembangkan mesin cuci yang mampu menekan 72 persen penggunaan air dan memotong penggunaan energi hingga 47 persen. Pengguna mesin ini hanya perlu memasukkan satu cangkir air dan sedikit detergen sebelum mencuci.

"Mencuci dengan mesin seperti mencoba membersihkan pakaian Anda dengan cara memandikannya. Tidak semua kotoran tersapu, sebagian hanya memutar di dalam air," ujar Kepala Xeros Cleaning Amerika Utara, Jonathan Benjamin.

Ketidakmampuan mesin cuci membersihkan pakaian dengan sempurna bukan satu-satunya alasan pengembangan mesin cuci baru oleh Xeros Cleaning tersebut.

Sejak 2010 lalu perusahaan rintisan asal Inggris tersebut sudah mulai mengenalkan pada pasar bahwa mereka punya teknologi yang mampu menekan penggunaan air dan energi secara signifikan. Biasanya, seseorang yang menggunakan mesin cuci akan menghabiskan hingga 208,1 liter air setiap mencuci. Kini, penggunanya hanya perlu satu cangkir air.

Teknologi tersebut kini sudah tersedia di beberapa kelab olah raga dan hotel-hotel Hyatt. Mesin cuci ini baru tersedia untuk kegunaan pribadi dua tahun mendatang.

Tidak sengaja

Awalnya, Burkinshaw mengembangkan material nilon polimer untuk mentransfer pewarna ke bahan pakaian. Dia pikir, membalik prosesnya mampu menarik noda dari pakaian ke material kreasinya. Berangkat dari ide inilah Burkinshaw menemukan material yang bisa dia gunakan untuk mencuci baju. Material ini bisa digunakan hingga 100 kali pencucian atau sekitar enam bulan.

Xeros kemudian membiayai penemuan Burkinshaw. Material yang berbentuk seperti manik-manik tersebut diintegrasikan pada mesin cuci. Setelah melalui beberapa prototipe, akhirnya mesin dan material yang digunakannya bisa diperbanyak. Mesinnya tampak seperti mesin cuci pada umumnya.

Namun, bagian tersulit bukan menemukan cara mencuci menggunakan material baru ini. Tantangannya adalah meluruhkan manik-manik dari mesin cuci. "Kami menghabiskan banyak waktu menemukan ukuran optimal dan bentuk yang tepat, begitu juga dengan mekanisme mengeluarkannya dari mesin," ujar Benjamin.

Akhirnya, tim ini menggunakan teknik pelepasan "tabung-dalam-tabung". Manik-manik akan diputar menuju lubang yang ada di permukaan tabung dan dipompa ke ruang penyimpanan untuk digunakan kembali. Proses ini masih menyisakan sekitar 12 manik-manik di dalam mesin dan bisa dihilangkan menggunakan penyedot debu.

Ramah lingkungan dan baju tak pudar

Selain ramah lingkungan, mesin cuci ini mampu menjaga keutuhan baju lebih baik dari mesin cuci konvensional.

Sederhana, namun tepat. Mesin ini membuktikan keunggulannya dengan menerima berbagai penghargaan, termasuk daftar WWF “Green Game-Changers”, penghargaan dari pemerintah Inggris untuk “Best Technological Breakthrough” dan Penghargaan Pekan Iklim 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

https://widget.kompas.com/slidestory/sudah-upgrade-ke-e-paspor-ini-langkah-langkah-ganti-paspor-konvensional-menjadi-paspor-elektronik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau