Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Ketinggalan, Waskita Karya Menggebrak dengan Tujuh Proyek Baru

Kompas.com - 16/02/2014, 13:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com - Sejak dibentuk pada 1 Agustus 2012, divisi realty PT Waskita Karya (Persero) Tbk, semakin gencar membidani kelahiran proyek baru. Semua opsi pengembangan ditempuh guna memperkuat posisi pasar Waskita Karya di sektor properti sekaligus mengejar ketertinggalan dari pengembang BUMN lainnya. Termasuk menjalin kolaborasi strategis dengan pengembang swasta.

Kepala Divisi Realty PT Waskita Karya (Persero) Tbk., Didit Oemar Prihadi, menjelaskan, aset lahan milik mereka mulai dimanfaatkan dengan serius untuk pengembangan properti komersial. Oleh karena itu, pihaknya menggelontorkan dana senilai Rp 400 miliar sebagai belanja modal (capital expenditure)guna merealisasikan pemanfaatan aset lahan tersebut.

"Dana capex berasal dari induk usaha yang kami manfaatkan untuk membiayai pembangunan properti dan juga akuisisi lahan," urai Didit kepada Kompas.com, usai peluncuran perkantoran dan small office and home office (SOHO) Brooklyn, di Serpong, Minggu (16/2/2014).

Tahun ini, Waskita Karya, sedang dan akan membangun 7 proyek properti komersial. Ketujuh  proyek tersebut ada di Cawang (Jakarta Timur), Serpong (Banten), Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), Lombok (Nusa Tenggara Barat), dan Bali.

Di Cawang, mereka tengah mengerjakan hotel berklasifikasi bintang tiga dan perkantoran strata dengan nilai investasi Rp 200 miliar. Rencananya, kuartal II 2015 sudah mulai beroperasi.

Sedangkan di Serpong, Waskita menggandeng PT Triniti Property Group membangun Brooklyn. Proyek ini memadukan apartemen, small office and home office (SOHO), dengan jumlah total 900 unit serta rukan. Segmen sasaran yang dibidik adalah menengah atas.

Waskita menyertakan modal sebesar 51 persen dari total komposisi Rp 800 miliar. Sebagian lagi sisanya disetor PT Triniti Property Group.

Proyek berikutnya adalah hotel dan kondotel di kawasan Asia Afrika, Bandung, yang dikembangkan di atas lahan seluas 1.600 meter persegi. Konstruksinya dimulai pada semester II 2014.

Selanjutnya properti komersial di Surabaya, Jawa Timur, dengan konsep pembangunan multifungsi seluas 3 hektar. Menyusul kemudian kondotel di Makassar, Sulawesi Selatan, di atas lahan seluas 1.600 meter, kondotel di Bali dan Lombok (Nusa Tenggara Barat).

"Khusus untuk Surabaya, dan Makassar kami tengah melakukan pematangan lahan. Sedangkan Bali dan Lombok tengah dilakukan desain proyek," ujar Didit.

Dari ketujuh proyek tersebut, Didit berharap, divisi realty yang dinakhodainya dapat berkontribusi sebanyak Rp 500 miliar terhadap total pendapatan perusahaan senilai Rp 11 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau