"Sambungan antara dua panel benar-benar merupakan garis lurus. Panel ini benar-benar ditekan bersama dengan mulus," ujar Quattrone. "Rasanya seperti berjalan di atas beton, nyaman dan dingin. Namun, lebih mudah dirawat."
Baja hitam tersebut juga digunakan sebagai rak di salah satu dinding. Rak menjadi komponen tambahan untuk memperbesar kapasitas penyimpanan di dalam dapur. Secara estetis, rak baru tersebut mampu menyelaraskan perubahan yang ada pada lantai dapur. Menurut Jorgenson, menggunakan bahan yang sama tersebut memberikan 'bahasa material' dalam keseluruhan dapur.
"(Warnanya) begitu moderen dan dalam, cukup moody," ujar Quattrone. "Apartemen ini mendapatkan begitu banyak sinar terang dan warna ini adalah warna yang tepat untuk berada di antara baja berwarna gelap dan lemari dapur sangat terang berwarna putih, marmer, dan ubin keramik (yang biasa ada pada stasiun) kereta bawah tanah."
Menurut Quattrone, segala yang berada di bawah pinggang di dapur tersebut akan menjadi representasi dari lantai berwarna gelap. Sementara, segala yang berada di atas pinggang akan menjadi representasi hal-hal yang terang, ringan, dan cerah. Proyek ini merupakan dikotomi visual. Di saat yang sama, proyek tersebut juga mengungkapkan kesederhanaan.
"Hal terkeren mengenai dapur ini adalah menjadi benar-benar cerdas dengan material dasar," ujar Quattrone. Menurutnya, ketidakadaan warna mencolok atau pola, barang-barang yang tampak mewah justru membuat dapur seluas 18,5m2 tersebut tampak mewah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.