Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jababeka dan Temasek Bangun Kota Mandiri Kuartal III Tahun Ini

Kompas.com - 04/02/2014, 14:26 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang Nasional, PT Jababeka Tbk, yang menggandeng raksasa investasi Singapura, Temasek Holdings, akan merealisasikan pembangunan kota mandiri Kawasan Industri Kendal (KIK) di Jawa Tengah, pada kuartal ketiga tahun ini.

Presiden Komisaris PT Graha Buana Cikarang, Tanto Kurniawan, mengatakan, pengembangan kota mandiri Kawasan Industri Kendal seluas 2.000 hektar ini, akan menduplikasi kota mandiri Jababeka City.

"Konsepnya adalah kawasan industri modern yang memungkinkan perusahaan multinasional skala besar membuka usahanya di sini. Kami melengkapinya dengan infrastruktur, utilitas dan juga teknologi modern," ungkap Tanto kepada Kompas.com, Selasa (4/2/2014).

Temasek sendiri masuk melalui Sembawang Corporation, sementara Jababeka melalui PT Graha Buana Cikarang. Baik PT Graha Buana Cikarang maupun Sembawang Corporation menyertakan modal sebesar masing-masing 51 persen dan 49 persen dari total Rp 1,2 triliun yang disetor melalui PT Kawasan Industri Kendal.

Menurut Tanto, kota mandiri Kawasan Industri Kendal akan berisi sebanyak 15.000 hunian, dilengkapi properti komersial, pusat bisnis, fasilitas penunjang, dan lahan industri yang terbagi dalam 10 zona. Masing-masing zona seluas 200 hektar yang terbagi dalam jenis industri berbeda.

"Konsep lahan industrinya kami rancang mirip dengan kawasan industri modern dan terpadu, Jurong, Singapura. Posisi Kawasan Industri Kendal sangat strategis karena dikelilingi infrastruktur dan transportasi laut dan darat yang sudah, sedang dan akan dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat. Kawasan Industri Kendal hanya 30-40 menit dari pusat Kota Semarang," ujar Tanto.

Ekspansi Jababeka dengan membangun kota mandiri Kawasan Industri Kendal, imbuh Tanto, termotivasi oleh kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) Jadebotabek rerata di atas Rp 2 juta. "Kami memutuskan untuk mengembangkan sentra industri baru ke arah timur ke kawasan dengan patokan UMR masih di bawah Rp 1 juta," tandasnya.

Saat ini, sedang dikebut pekerjaan infrastruktur. Adapun harga lahan kawasan industri dipatok senilai 100 dollar AS per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com