Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Ekonomi Perikanan Indonesia Rp 255 Triliun

Kompas.com - 28/01/2014, 10:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sharif C Sutardjo mengatakan, sektor kelautan memegang peranan yang penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari berbagai capaian sektor perikanan dan kelautan yang tercatat baik hingga akhir tahun 2013.

Sharif mengatakan, sepanjang periode tahun 2013, terdapat 9 Indikator Kerja Utama (IKU) yang ditetapkan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) secara umum telah memenuhi target. "Hanya 3 yang tidak mencapai target, tapi (capaiannya) mencapai 95 persen. Saya mengapresiasi pemerintah daerah yang berkontribusi atas capaian utama tersebut," kata Sharif saat Rakornas KKP di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa (28/1/2014).

Lebih lanjut, Sharif menjelaskan, PDB perikanan tumbuh 6,45 persen atau berada di atas PDB pertanian dan PDB nasional. Nilai PDB perikanan pada triwulan ketiga 2013, kata dia, mencapai Rp 45 triliun.

"Secara economic size nilai sektor perikanan lebih dari Rp 255,3 triliun. Adapun produksi perikanan menembus 19,56 juta ton yang diakuinya telah memenuhi target," ujarnya.

Kemudian produksi garam rakyat telah mencapai swasembada sejak tahun 2012. Nilai ekspor hasil perikanan terus meningkat, mampu menembus lebih dari 3 miliar dollar AS dan mencapai 4,16 miliar dollar AS.

Menurut Sharif, beebagai pencapaian tersebut merupakan bukti sektor kelautan memiliki peran strategis dalam meningkatkan dan memperkuat ekonomi nasional dan mendukung kesejahteraan rakyat.

Tahun 2014, kata dia, KKP akan fokus agar KKP berkontribusi pada penguatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Terutama melanjutkan hasil yang telah dicapai dan fokus dalam melanjutkan target.

"KKP akan melanjutkan pembangunan infrastruktur pelabuhan perikanan dan prasarana lainnya, seperti cold storage, pabrik es dan pasar ikan. Diharapkan pemerintah daerah dapat menjaga operasional seluruh prasarana yang dibangun pemerintah," ujar Sharif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau