Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KONSULTASI INVESTASISteven Eric Lazuardi
Sekilas tentang Steven The Steven Eric Lazuardi adalah konsultan Hokiplus. Lahir di Jambi, 2 Januari 1975, Steven mendalami ilmu china kuno dari nenek dan orangtuanya.Ia beberapa kali tampil di televisi swasta.

Menuai Rezeki atau Bencana, Inilah Tahun Kuda Kayu....

Kompas.com - 27/01/2014, 15:13 WIB

Sementara itu, Elemen Kayu tidak dapat sinergi dengan elemen Logam. Kayu dirugikan oleh logam yang ibaratnya sebuah pedang memotong kayu. Kayu dirugikan dalam hal ini.

Elemen Kayu adalah simbolik alam semesta yang indah yang juga sekaligus juga mengerikan bila manusia banyak berbuat kesalahan. Sementara Logam melambangkan infrastruktur kuat yang terkandung di dalamnya. Maka, bila disuatu negara yang infrastrukturnya tidak memadai, maka kejadiannya adalah seperti pisau tumpul digunakan memotong kayu. Kayu tersebut tidak dapat dibentuk sesuai keinginan.

Adapun Elemen Bumi merupakan faktor dominan karena sekarang kita berada dalam alam nyata atau alam bumi. Di bumi ini Logam menghasilkan Air. Begitulah struktur yang ada dalam rumusan fengsui. Artinya, Air akan banyak di dalam tahun ini, yaitu ketika musim hujan tiba. Ini terlihat juga seperti kejadian di Amerika Serikiat, dimana hujan salju menutupi jalan hingga sulit dilalui.

Di sisi lain, energi positif atau unsur "Yang" juga berperan hebat dalam hal ini. Energi positif memberikan pembalikan terhadap kehidupan manusia bila manusia salah dalam perbuatannya. Nah, kira-kira, bagaimana peruntungan Anda tahun ini?

Salam Hokiplus 2014, Happy Cuan 888!

Penulis adalah Konsultan Hokiplus/indonesiahokiplus@gmail.com

Anda ragu dengan langkah Anda ke depan terkait rencana bisnis Anda? Silahkan, kirimkan pertanyaan via email dengan dilengkapi dengan nama lengkap, tanggal, bulan, tahun dan jam lahir. Data dilengkapi dengan data kelahiran suami istri dan anak bila sudah berkeluarga. Pertanyaan yang lengkap memudahkan untuk dibahas detail.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com