KOMPAS.com - Pengrusakan yang terjadi pada mahakarya Le Corbusier, kapel Notre Dame du Haut di Ronchamp, Haute-Saône membuat pihak yayasan "terjaga". Meski terlambat, tindakan pencegahan kini akan dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadi pengrusakan susulan atau risiko lain.
Seperti dikutip dalam
Dezeen.com, Presiden Fondation Le Corbusier Antoine Picon dalam pernyataannya setelah insiden tersebut terjadi, meminta implementasi tindakan keamanan darurat terhadap situs dan bangunan kapel Notre Dame du Haut. Sebagai catatan, kapel tersebut mengalami pembobolan oleh oknum yang belum diketahui identitasnya dengan cara memecahkan kaca bertandatangan Le Corbusier, kemudian mengambil koleksi peti beton. Peti tersebut tidak berisi uang. Para pencoleng yang sudah merusak salah satu karya
arsitektur penting dunia tersebut hanya melemparkan peti-peti beton di luar kapel.
Picon meminta pemilik kapel tersebut, Association Oeuvre Notre-Dame-du-Haut untuk "melindungi dengan lebih baik warisan budaya dari abad ke-20, khususnya karya Le Corbusier". Dia juga menggarisbawahi buruknya kondisi struktural kapel.
Seperti dikutip dalam Dezeen.com, Picon menunjuk buruknya kondisi struktur kapel dan tampilannya. "Masalah kelembaban, buruknya infiltrasi dan perawatan batu," jelasnya.
Kapel ini memang memiliki dinding batu tebal, penempatan jendela yang cenderung aneh, dan atap melengkung masif unik.
Dezeen juga mencatat banyak kritikus yang menilai kapel berbentuk aneh ini merupakan karya terbaik Le Corbusier.
Insiden yang terjadi tampaknya menjadi unsur kejut untuk mengingat kembali kemegahan karya Le Corbusier dan tentunya sebagai pengingat untuk melestarikannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.