Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Bisnis Perhotelan Bali Hadapi Masa Suram!

Kompas.com - 20/12/2013, 20:50 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Masa bulan madu bisnis perhotelan di Pulau Dewata tampaknya akan segera berakhir di pengujung tahun ini. Pasalnya, telah terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan tingkat permintaan yang berdampak pada penurunan tingkat hunian dan tarif kamar hotel. Demikian hasil riset C9 Hotelworks dan Horwarth HTL.

Kendati tarif kamar hotel yang berlaku di Bali saat ini tumbuh 5 dollar AS atau setara Rp 60.000 menjadi rerata Rp 1,8 juta per malam, pertumbuhan ini tidak sepesat beberapa tahun sebelumnya.

Pertumbuhan pasokan yang konsisten sekitar 8 persen per tahun selama 2008 hingga 2012 juga menstimulasi tingkat hunian anjlok 4 persen menjadi di bawah 70 persen. Oleh karena itu, pendapatan per kamar yang tersedia (revenue per available room/RevPar) juga melorot sebesar 3 dollar AS (Rp 36.000).

Riset tersebut juga memproyeksikan bahwa tren negatif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2013 nanti.

Sekadar catatan, tingkat hunian hotel kelas B dan C sudah menurun sejak tiga tahun terakhir. Sementara itu, jumlah pasokan jauh melebihi permintaan.


Tahun depan, Bali bahkan akan mengalami kenaikan jumlah pasokan hotel baru. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 akan terdapat 4.100 kamar hotel. Padahal sampai akhir 2011 saja, Bali telah dipenuhi 22.000 kamar hotel. Jumlah ini membengkak ketika setahun kemudian terdapat tambahan sekitar 3.400 kamar dan 4.700 kamar pada 2013. Jumlah ini menggenapi sebanyak 34.226 kamar hingga 2016 mendatang.

Menurut Horwarth HTL Asia, hampir setengah dari pasokan hotel baru tersebut berada di kawasan Bali Barat. Meskipun moratorium pembangunan hotel tengah berlaku di Badung, Denpasar, dan Kabupaten Gianyar sejak Januari 2010, proyek pembangunan hotel jalan terus.
Hal ini dimungkinkan karena izin pembangunan dikeluarkan sebelum kebijakan moratorium diberlakukan.

Menggelembungnya jumlah kamar hotel ini jelas membuat pelaku bisnis perhotelan prihatin sekaligus khawatir. Mereka bahkan meminta pemerintah Provinsi Bali membatasi pasokan hotel baru sebab tingkat hunian terus menunjukkan tendensi penurunan akibat kelebihan pasok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau