Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Saham Empire State Building Tak Sesuai Harapan

Kompas.com - 02/10/2013, 13:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Sedianya, 1 Oktober adalah hari paling bersejarah bagi keluarga Malkin dan investor pemilik pencakar langit paling popular di Amerika Serikat, Empire State Building. Karena kemarin dilaksanakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) oleh Empire State Realty Trust.

Namun, hasil penjualan saham sangat rendah, mengecewakan dan di luar harapan yakni hanya 929,5 juta dollar AS atau setara Rp 10,6 triliun. Angka ini di bawah nilai ekspektasi 1 miliar dollar AS (Rp 11,3 triliun).

Padahal, nilai kesepakatan bisa lebih tinggi menjadi 1,07 miliar dollar AS (Rp 12,3 triliun) jika saja pihak underwriter menggunakan haknya untuk membeli saham tambahan dan menjadikan transaksi ini sebagai investasi properti terbesar sejak Douglas Emmett Inc pada Oktober 2006. IPO yang dilakukan Douglas kala itu senilai 1,59 miliar dollar AS (Rp 18,2 triliun).

Empire State Realty Trust telah setuju menawarkan 71,5 juta saham di New York Stock Exchange dengan nilai masing-masing sebesar 13 dollar AS (Rp 147.225) sampai 15  dollar (Rp 169.875). Portofolio yang dimiliki mencakup 18 properti, termasuk Empire State Building di Manhattan.

Empire State Building merupakan portofolio mereka yang terbesar dengan reputasi dunia. Bangunan sejangkung 102 meter ini rampung konstruksinya pada 1931 dan menyandang predikat sebagai pencakar langit tertinggi selama lebih dari 40 tahun. Meski rekor ini kemudian dipatahkan oleh gedung-gedung baru lainnya, Empire State Building tak kehilangan pesonanya. Ia tetap menjadi destinasi wisata utama dunia.

Sebelum tercapai kesepakatan IPO, terjadi perseteruan sengit antara keluarga Malkin dan para investor pemilik Empire State Building. Untuk diketahui, struktur kepemilikan gedung ini sangat berbelit, sehingga sulit menghasilkan kata sepakat.

IPO yang berlangsung Selasa kemarin, merupakan puncak dari upaya yang dirintis selama berbulan-bulan dan sempat tertunda karena perselisihan antara pemilik dan investor. Namun, negosiasi berlangsung lancar sampai akhirnya kata sepakat terucap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com