Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Baru Bikin Properti Dubai Kian Melaju

Kompas.com - 02/10/2013, 07:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Salah satu sektor yang terkena pengaruh dan manfaat besar dari pembukaan bandara udara internasional, di mana pun berada, adalah properti. Termasuk sektor properti di Dubai.

Kota di Uni Emirat Arab (UEA) ini tengah menyongsong beroperasinya The Al Maktoum International Airport pada 27 Oktober mendatang. Bandara ini diharapkan akan menjadi yang tersibuk di dunia. 

Head of Research Jones Lang LaSalle Timur Tengah, Craig Plumb, mengatakan, bandara baru pasti berpengaruh signifikan pada pasar properti Dubai selama 10 tahun ke depan. Karena, ini bukan hanya tentang bandara itu sendiri, melainkan seluruh infrastruktur tambahan yang akan mengiringinya.

The Al Maktoum International merupakan bagian dari kompleks Dubai World Central. Bandara ini telah menerima sertifikasi resmi dari Otoritas Umum Penerbangan Sipil bulan Agustus lalu. Tahap pertama diproyeksikan akan melayani 7 juta penumpang. Maskapai pertama pengguna bandara ini adalah Nasair yang berbasis di Arab Saudi dan Wizzair, maskapai asal Hungaria. 

Secara keseluruhan, kapasitas The Al Maktoum International adalah sebanyak 160 juta penumpang dan 12 juta ton kargo per tahun. Dengan daya tampung sebanyak itu, dapat dipastikan, Dubai akan dikunjungi lebih banyak wisatawan yang pada gilirannya memicu pembelian rumah kedua sebagai instrumen investasi. Lebih dari itu, akan merangsang lebih banyak investor.

"Bandara baru dan meningkatnya aktivitas lalu lintas udara akan menjadi kontributor berarti bagi keberlangsungan pasar perumahan di pusat kota," kata Jonathan Fothergill, Kepala Penilai Cluttons UEA.

Masyarakat industri properti Dubai berharap dapat memenangkan hak untuk menyelenggarakan World Expo 2020 nanti, mengalahkan Sao Paulo (Brasil), Ayutthaya (Thailand), Izmir (Turki), dan Ekaterinburg (Rusia). Terlebih dibukanya bandara baru, dapat memberikan dorongan besar terhadap peningkatan harga properti hingga 30 persen. 

Peningkatan lalu lintas ke bandara baru, dikombinasikan dengan dampak peristiwa World Expo 2020 pasti akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan. Pada gilirannya, menghasilkan tuntutan lebih lanjut dalam jangka menengah dan jangka panjang pada pasokan perumahan.

Jika Dubai dapat menyelenggarapan World Expo 2020, mereka dipastikan melakukan akselerasi pembangunan transportasi terpadu trek cepat menuju bandara. Sebaliknya, jika kalah, realisasi pembangunan infrastruktur tersebut bisa molor setelah 2020 dan pembangunan tahap akhir tidak akan buka awal 2030.

"Jika mereka menang, program pembangunan infrastruktur akan menjadi prioritas utama dan berada di garda depan. Sebaliknya jika tidak menang, hal ini akan tetap menjadi proyek jangka panjang," kata Plumb.

Dalam jangka pendek, Al Maktoum akan tumbuh sebagai bandara kargo, bagian dari upaya ambisius untuk mengembangkan Dubai sebagai hub logistik dan kargo kawasan regional Timur Tengah. Dubai World Central merupakan bagian dari zona bebas yang terkoneksi dengan Pelabuhan Jebel Ali dan Jebel Ali Free Zone. Untuk fungsi sebagai bandara kargo, Al Maktoum sudah beroperasi sejak 2010.

Bagaimana dengan nasib bandara lama? Spekulasi mencuat bahwa Dubai International Airport akan ditutup, menyusul pembukaan Al Maktoum International Airport. Namun, hal ini tampaknya terbantahkan, sebab otoritas Dubai telah menghabiskan 7,8 miliar dollar AS (Rp 89,7 triliun) untuk merenovasinya. Sehingga bandara ini memiliki daya tampung 100.000 penumpang per tahun pada tahun 2020. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com