Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respon Bagus, Pengembang Optimistis Bangun Proyek Baru di Bali

Kompas.com - 17/09/2013, 09:40 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun kondisi perekonomian Indonesia sedang dalam gejolak terkait kondisi suku bunga bank yang relatif tinggi akibat melemahnya rupiah terhadap Dolar AS, masih terbuka celah bagi investor yang meminati sektor properti. Menggali potensi properti di Bali, misalnya.

Demikian Ronny Tandanu, Direktur Marketing Prima Propertindo Group, menanggapi proyek yang diluncurkan Prima Propertindo di Bali, yakni Agranusa Signature Villa (Vila-Hotel atau Vilatel) dan The Nest Hotel (Kondominium hotel atau kondotel). Ronny mengatakan, walaupun belum resmi diluncurkan, penjualan kedua proyek tersebut sudah mencapai 95 persen. 

"Walaupun terjadi perlambatan, kami yakin sampai saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bagus dan suku bunga juga masih kondusif. Masyarakat menengah atas di Indonesia juga percaya, bahwa properti adalah instrumen investasi yang aman, apalagi dengan adanya fenomena rupiah yang melemah saat ini, properti merupakan instrumen investasi paling aman daripada emas, dolar, atau saham," ujarnya kepada KOMPAS.com di Jakarta, Senin (16/9/2013).

Prima Propertindo Agranusa Signature Villa adalah proyek Vila-Hotel atau Vilatel yang tengah dibangun Prima Propertindo di Nusa Dua, Bali.
Ronny menambahkan, selain karena masyarakat masih percaya bahwa investasi properti aman, tingginya penjualan kedua proyek baru tersebut juga karena ia yakin prospek investasi properti di Bali masih sangat baik. Hal itu terutama karena Bali masih menyimpan potensi kunjungan turis domestik maupun mancanegara. Pada 2012 lalu tercatat jumlah turis yang menyambangi Bali mencapai angka 2,8 juta wisatawan.

"Ini salah satu indikasi bisnis kondotel dan villatel masih prospektif di Bali. Jadi, kebutuhan akan penginapan juga tak pernah surut sehingga investasi di Bali akan tetap menguntungkan kendati sekarang pertumbuhan perhotelan mengalami lonjakan. Itu otomatis, sebab pangsa pasarnya sangat luas," kata Ronny.

Sebelumnya, Prima Propertindo Group membangun komplek ruko komersial di wilayah Pluit, Jakarta Utara, dan di Nusa Dua, Bali. Untuk membangun Agranusa Signature Villa dan The Nest Hotel, Prima Propertindo menggelontorkan investasi sebesar Rp 130 miliar.

"Target pasar kedua produk ini adalah para investor dari kalangan menengah ke atas yang mencari investasi yang tepat, aman dan berimbang. Mereka (investor) bisa mendapatkan nilai investasi cukup baik melalui yield dan capital gain," jelas Ronny.

Ronny mengatakan, investor akan mendapatkan Return on Investment (ROI) fixed 8.5 persen  untuk 5 tahun pertama operasional sehingga menjadi total 42.5 persen. Sedangkan mulai tahun keenam akan memakai sistem revenue sharing.

"Dengan sistem ini investor mendapatkan 42.5 persen dari total revenue," ujar Ronny.

Nantinya, kedua proyek tersebut akan dikelola oleh Prasanthi Hotels & Resorts. Selain fixed ROI, lanjut Ronny, investor juga akan mendapatkan 21 poin free stay per tahun di samping daya tarik lainnya.

"Mereka juga akan mendapatkan buyback guarantee di tahun keenam sebesar 100 persen atau di tahun kesebelas sebesar 150 persen," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com