Sepuluh kota utama negara itu mencatat kenaikan 12 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Nilai rumah di pusat bisnis selatan Guangzhou melonjak 24 persen, sementara di ibukota Beijing melejit 22 persen.
Sebagaimana diketahui, Mantan Perdana Menteri
Wen Jiabao, Maret lalu, memerintahkan bank sentral untuk menaikkan persyaratan uang muka KPR kedua di kota-kota dengan keuntungan berlebihan."Pembeli mengharapkan harga rumah akan meningkat lebih lanjut setelah melihat serangkaian tanah dijual dengan rekor harga terbaru, alih-alih pemerintah justru tidak mengambil tindakan apa pun," ujar analisa Alan Jin, dari Mizuho Securities Asia Ltd. September dan Oktober ini, merupakan puncak musim penjualan properti. Harga rumah diprediksi akan meroket lagi.Di Beijing sendiri pada 23 Juli lalu, terjadi transaksi besar dengan catatan harga terbaru. Terjual sebidang tanah perumahan mewah dengan luas 75.360 meter persegi senilai 2,36 miliar yuan (Rp 4,1 triliun). Sedangkan di kawasan premium Shanghai telah beralih kepemilikan lahan kepada pengembang, termasuk China Vanke Co., seluas 79.500 meter persegi dengan harga 4,9 miliar yuan (Rp 8,6 triliun).