Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pollock Berpulang, Maha Karyanya Akan Tetap Dikenang

Kompas.com - 23/08/2013, 21:38 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Sehebat apapun seseorang, nyawanya tetap berada di tangan Sang Pencipta. Sejak Selasa (20/8/2013) lalu, tepatnya pukul 07.00 pagi waktu setempat di South Jamaica, Queens, dunia berduka atas kepergiatan Charles Pollock, desainer yang dikenal dengan desain kursi eksekutifnya.

Pollock tewas setelah api membakar kediamannya. Menurut Petugas Pemadam Kebakaran, api mulai menyambar dari lantai dasar rumah di 157th Street, dekat 115th Road. Api padam sekitar pukul 7.36 waktu setempat.

Sayangnya, ketika berhasil dipadamkan, Pollock ditemukan sudah tewas seketika di tempat kejadian. Selain Pollock, kebakaran tersebut juga melukai seorang petugas pemadam. Menurut pihak berwajib, bangunan yang menjadi sumber api merupakan bangunan ilegal. Pihak berwajib sudah mengeluarkan amaran untuk memindahkan penghuni yang ada di lantai dasar dan lantai satu menyusul kejadian ini.

Terlepas dari bencana yang menutup usianya, Pollock akan selalu dikenal dan diapresiasi dunia karena kejeniusannya mendesain produk. Maha karyanya adalah Executive Chair. Mendiang  mendesainnya bagi perusahaan Knoll pada 1963. Kursi tersebut telah menjadi simbol ikonik bagi kantor-kantor di abad ke-20.

Kursi ikonik Executive Chair ini memiliki ciri khas berupa lima roda di bawahnya serta busa berkancing pada bagian tubuh kursi. Meski sudah didesain 50 tahun yang lalu, Executive Chair karya Pollock masih diproduksi hingga saat ini. Karya kursi kantor tersebut pun pernah dipamerkan di Metropolitan Museum of Art di New York dan Louvre di Paris.

Pollock mempelajari desain di Pratt Institute, New York. Dia kemudian bekerja pada desainer-desainer ternama seperti George Nelson di Herman Miller. Pollock sendiri lahir di Philadelphia, Pennsylvania pada 1930. Pollock kemudian pindah ke Toledo, Ohio, dan menetap di Detroit, Michigan.

Menurut rekan seperguruan, Lucia DeRespinis, Pollock merupakan pribadi yang sangat memperdulikan keindahan karyanya. "Dia (Pollock) merupakan seorang yang memiliki bakat luar biasa dan tidak perduli mengenai uang. Yang dia perdulikan, orang-orang mengetahui betapa cantiknya hasil karyanya," ujar DeRespinis seperti dikutip ABC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com