Proyek yang menempati lahan seluas 80 hektar tersebut akan dimulai pengerjaannya pada kuartal I 2014 mendatang yang terbagi dalam beberapa tahap pembangunan. Tahap I seluas 12 hektar, berisi 120 hingga 140 unit kamar hotel, 40 di antaranya berkonsep villa yang ditawarkan kepada publik dengan kepemilikan strata. Sedangkan suite-nya berjumlah 60 unit.
Direktur Ciputra Property Artadinata Djangkar mengatakan, berbeda dengan hotel kelas bintang 3 dan 4, bisnis perhotelan kelas mewah merupakan niche market dengan kualifikasi standar layanan spesifik dan khusus. Pemainnya pun terbilang langka, karena hotel mewah membutuhkan investasi jangka panjang.
"Hotel mewah akan selalu dibutuhkan. Meskipun ceruk pasarnya tidak sebesar hotel ekonomi dan menengah, namun prospeknya pasti dan akan terus dicari. Terbukti rerata tingkat okupansi hotel mewah di Bali 55-65 persen dengan lama tamu menginap (length of stay) lebih panjang yakni 3 sampai 4 hari," papar Arta kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Guna mewujudkan pembangunan tahap pertama, Ciputra Property menggelontorkan dana sebesar Rp 1 triliun dengan komposisi sepertiga dana internal perseroan, sepertiga pinjaman perbankan, dan sisanya merupakan penjualan dari villa-villa strata.
Ciputra Property menargetkan pengoperasian tahap I pada 2016 dengan proyeksi gross operating profit sebesar Rp 60 miliar per tahun. Ada pun tahap II seluas 24 hektar akan mulai dikerjakan sebelum tahap I dibuka.
Ciputra Property merupakan anak usaha PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang membukukan penjualan (marketing sales) selama semester I 2013 sebesar Rp 237,6 miliar. Jumlah ini hanya 13,5 persen dari target tahunan Rp 1,75 triliun.
Sementara pendapatan yang mampu mereka raih adalah Rp 844,5 miliar, meningkat 174 persen ketimbang semester I 2012 senilai Rp 308,7 miliar. Secara total, jumlah pendapatan ini baru 43 persen dari target pendapatan tahunan senilai Rp 1,95 triliun.
Selain menggarap Rosewood Luxurious Resorts and Villas, Ciputra Property juga mengembangkan hotel bujet CitraDream di Cirebon, Semarang, Bandung, Yogyakarta, Serpong, Bintaro, Bengkulu dan Banjarmasin serta membangun superblok seluas 7,2 hektar di Puri Indah, Jakarta Barat.