Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Berganti Dunia" Lewat Anak Tangga

Kompas.com - 26/07/2013, 15:53 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Umumnya, tidak ada yang istimewa dari pembangunan anak-anak tangga. Tangga hanya dipandang sebagai alat yang mampu memudahkan manusia bermobilisasi dari satu ruang ke ruang lainnya dengan ketinggian permukaan berbeda. Namun, lewat tangga ini, siapa pun yang melaluinya seolah benar-benar "berganti dunia".

Berbeda dengan tangga pada umumnya, tangga yang dibangun oleh salah satu anggota perusahaan arsitektur asal Portugal, DNSJ.arq ini istimewa. Nuno Simoes dari DNSJ.arq merupakan tokoh yang merampungkan pembuatan tangga dan jalan setapak dalam gua bersejarah di dekat Evora, Portugal tersebut.

Proyek pembangunan tangga ini dicetuskan oleh departemen kebudayaan Alentejo dan diselesaikan pada 2011. Gua ini ditemukan pada 1963, namun disinyalir berasal dari 10.000 hingga 50.000 tahun sebelum Masehi.

www.dezeen.com Sebelum digarap oleh Nuno, gua ini hanya memiliki tangga dan jalan setapak bersifat sementara. Kini, interior gua tersebut memiliki struktur jalur lebih permanen bagi pengunjung. Konstruksi tersebut terbuat dari tangga besi dan lempengan-lempengan kayu ipe.
Proyek tersebut bertempat di Gruta do Escoural di Montemor-o-novo, wilayah Alentejo, Portugal. Sebelum digarap oleh Nuno, gua ini hanya memiliki tangga dan jalan setapak bersifat sementara. Kini, interior gua tersebut memiliki struktur jalur lebih permanen bagi pengunjung. Konstruksi tersebut terbuat dari tangga besi dan lempengan-lempengan kayu ipe.

Ipe merupakan sebutan bagi tujuh spesies pohon yang ditemukan di hutan Amerika Tengah dan Selatan. Saat ini, ipe merupakan komoditas kayu paling populer dari Brazil. Kayu ini berasal dari pohon-pohon besar yang mampu tumbuh menjulang hingga 150 kaki.

Selain tangga-tangga di dalam gua, Nuno juga membangun sebuah antechambre sebagai pelindung jalan masuk gua, sekaligus sebagai pengontrol pergerakan panas antara bagian dalam dan luar gua. Hal ini dilakukan karena Nuno dan timnya sadar, batu kapur di dalam gua sangat sensitif. Bebatuan yang berasal dari era paleolithic di dalam gua ini rentan terhadap kegiatan pembangunan, seperti pengelasan atau pencetakan beton.

www.dezeen.com Sebelum digarap oleh Nuno, gua ini hanya memiliki tangga dan jalan setapak bersifat sementara. Kini, interior gua tersebut memiliki struktur jalur lebih permanen bagi pengunjung. Konstruksi tersebut terbuat dari tangga besi dan lempengan-lempengan kayu ipe.
"Perhatian utama pembangunan struktur ini adalah membuat pengunjung di dalam gua mampu berjalan di atas konstruksi yang bersih dan kering. Sembari mempertimbangkan ketidakmungkinan penggunaan teknik konstruksi yang memerlukan pencetakan beton di lokasi dan pemancangan material untuk menahan jalur setapak di lingkungan tidak bersahabat," ujar Nuno kepada Dezeen.

www.dezeen.com Gua ini semula tempat tinggal pemburu dan pengumpul makanan Neanderthal. Kemudian, gua ini menjadi makam dalam era Neolithic. Jasad manusia berumur 50.000 tahun pernah ditemukan di gua ini.
Gua ini semula tempat tinggal pemburu dan pengumpul makanan Neanderthal. Kemudian, gua ini menjadi makam dalam era Neolithic. Jasad manusia berumur 50.000 tahun pernah ditemukan di gua ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com