Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngotot" Merenovasi Rumah Saat Kantong Cekak?

Kompas.com - 02/07/2013, 15:55 WIB
KOMPAS.com - Bagaimana pun juga, tinggal di rumah sendiri jauh lebih lebih baik daripada harus mengontrak atau tinggal bersama keluarga besar. Meskipun tidak dipungkiri, terkadang tinggal di rumah sendiri itu berbuah kerepotan, misalnya lebih jauh dari tempat bekerja, tidak ada yang membantu mengurus anak, perabot yang masih serba minimal dan sebagainya.

Namun, tinggal di rumah sendiri berarti memiliki otonomi dalam mengurus rumah tangga sendiri tanpa campur tangan orang lain. Itu sebuah "kemewahan" yang tidak dimiliki keluarga yang masih mengontrak rumah atau tinggal bersama keluarga besar.

Soal kebebasan mendesain renovasi rumah, misalnya. Anda tentu bisa melakukannya semau Anda sendiri, dengan model atau bentuk apapun sesuai selera Anda.

Renovasi rumah yang Anda lakukan bisa berdasarkan kebutuhan ruangan, besarnya anggaran dimiliki atau bahkan impian akan bentuk rumah ideal seperti keinginan Anda. Semua bisa diwujudkan sepanjang ada kemauan, termasuk urusan budget yang mencukupi.

Memang, masalah muncul ketika budget dimiliki terbatas. Namun, impian desain ekterior dan interior sudah terbayang detail. Sayangnya, impian itu membutuhkan anggaran lebih, dua kali lipat atau bahkan sepuluh kali lipat dari budget di kantong, Lalu, apakah Anda bisa terus ngotot untuk mewujudkan mimpi mewujudkan rumah impian itu?

Tentu, yang paling bijak adalah menyesuaikan keinginan dengan kemampuan keuangan Anda. Namun, apabila tetap menginginkan terwujudnya mimpi, tidak ada salahnya juga bukan? Yang penting, Anda harus menyiapkan strateginya, seperti berikut ini:

Berpegang teguh pada desain

Merenovasi rumah tanpa didasarkan pada desain yang telah ditetapkan sejak awal akan berpotensi memperbesar ongkos yang Anda keluarkan. Renovasi tidak sama dengan membangun rumah dari awal, karena saat renovasi berjalan dan rumah sudah berdiri ada kemungkinan bagian-bagian rumah sebelumnya harus sedikit dibongkar. Apabila tidak memiliki desain sebagai acuan, bisa jadi ada bagian yang harusnya tidak dibongkar akhirnya dibongkar oleh tukang bangunan, karena mungkin ada persepsinya yang berbeda dengan bayangan Anda.

Sebaiknya, desain renovasi tertuang dalam bentuk gambar dan tergambar juga secara detail. Hal tersebut untuk memudahkan tukang bangunan menerjemahkan bayangan Anda ke dalam bentuk sebenarnya. Selain itu, cara tersebut berguna untuk memudahkan Anda mengontrol proses renovasi.

Tetapkan prioritas dan buatlah tahapan

Saat merenovasi rumah namun dana yang tersedia belum mencukupi untuk keseluruhan desain yang Anda inginkan, langkah terbaik adalah menetapkan prioritas dan membagi proses renovasi ke dalam tahapan-tahapannya. Dalam proses pembangunan rumah, bagian terpenting adalah memastikan struktur konstruksi rumah dapat mendukung keseluruhan desain yang Anda inginkan.

Struktur dimaksud mulai dari pondasi, balok, kolom, plat/dak sampai dengan atap. Apabila struktur sudah siap, bahan pengisi seperti dinding atau lantai bisa mengikuti. Selanjutnya, bisa diikuti dengan proses interior seperti mengecat, memasang keramik lantai sampai ke detail-detail interior yang diinginkan.

Mungkin, pada tahap awal Anda bisa menetapkan target penyelesaian struktur sampai dengan atap. Di tahap selanjutnya bisa diikuti dengan proses pembangunan interiornya.

Tahapan-tahapan tersebut bisa kita desain untuk berlangsung 2-3 tahun atau bahkan lebih, misalnya 10 tahun. Semua itu tergantung kemampuan dan kecepatan Anda dalam mengumpulkan budget.

Sabar

Inilah bagian tidak kalah penting dari kemampuan budget Anda. Ketika telah memutuskan merenovasi rumah dengan membaginya dalam tahapan-tahapan renovasi, hal tersebut berarti Anda akan berada dalam situasi kurang nyaman hingga proses renovasi mencapai 100 persen.

Misalnya, Anda memutuskan untuk menunda proses finishing lantai dan cat, maka Anda tentu sedikit kurang nyaman dengan kenyataan bahwa ruangan rumah dalam keadaan kurang bersih dan sedikit gelap. Kalau Anda kurang sabar, bisa-bisa Anda akan memilih untuk meminta bantuan lembaga pembiayaan walaupun dengan menanggung konsekuensi bunga pengembalian yang tidak sedikit.

Nah, selamat merenovasi rumah Anda!

(Januar Purwanto/Anggota Kompasiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompasiana
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com