Dalam acara yang diadakan Massindo Group, produsen Kasur Comforta di Jakarta, Selasa (25/6/2013), Dewi mengaku, dengan cara tersebut perhatian dapat tertuju satu sama lain, bukan ke benda mati seperti televisi atau telepon genggam.
Penulis dan penyanyi yang dikenal dengan nama pena Dee ini mengatakan, saat ini ada penurunan penghargaan (respect) terhadap waktu tidur, dan istirahat. Manusia modern saat ini terbiasa bekerja dan hura-hura lebih keras namun melupakan istirahat.
Berdasarkan pandangan tersebut, Dewi memutuskan untuk menerapkan "respect" pada kegiatan beristirahat, kegiatan pemulihan. Caranya membuat kamar tidur "sesakral" mungkin. Tidak hanya berkumpul bersama seluruh keluarga dalam satu ranjang sebelum tidur, Dewi juga menjauhi barang-barang elektronik dari tempat tidurnya.
"Ketika kami menentukan kamar tidur ada televisi atau tidak, kami dilema. Akhirnya, kami putuskan tidak ada. Saya ingin menghargai tidur sebagai kegiatan rejuvenative, kamar sesakral mungkin. Telepon genggam juga tidak masuk kamar," ujarnya.
Di kamar, Dewi bersama suami dan anak-anaknya dapat saling bercengkrama. Ia mengaku, di kamar tidur, perhatian harus ke satu sama lain. Buatnya, itu menjadi momen menyenangkan. Bisa menjadi childhood memory untuk anak-anak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.