KOMPAS.com - Ada banyak cara memberikan nuansa baru bagi ruangan di rumah. Salah satunya dengan mewarnai perabot kayu. Bila Anda khawatir mewarnai perabot kayu dapat membawa polutan ke dalam rumah, Anda bisa mewarnainya dengan pewarna-pewarna alami tanpa racun berikut ini.
Teh merupakan bahan yang dapat ditemui di hampir setiap rumah. Selain bahan minuman, teh juga bisa digunakan sebagai pewarna kayu. Anda hanya perlu mendidihkan daun-daun teh dalam dua cangkir air. Pastikan teh yang Anda buat, kental. Setelah itu, sapukan air teh panas pada permukaan kayu. Setiap jenis teh akan memberikan warna berbeda.
Selain teh, tentu Anda akrab dengan "pewarna" yang satu ini, yaitu kopi. Didihkan kopi hitam dan biarkan kopi tersebut dingin. Kemudian, gunakan kuas atau kain bersih untuk membubuhkan kopi pada permukaan kayu. Jangan khawatir bila ampas kopi mengumpul pada satu titik tertentu di permukaan kayu. Semakin lama Anda membiarkan kopi beserta ampasnya diam di atas kayu, semakin gelap pula hasilnya. Ceklah setiap sepuluh menit untuk mendapatkan warna yang Anda inginkan.
Ternyata, cuka yang bening juga bisa menjadi pewarna kayu. Hanya, Anda membutuhkan unsur lain selain cuka. Untuk membuat "pewarna" dari cuka, Anda membutuhkan benda yang terbuat dari logam. Biarkan cuka dan benda logam tersebut di dalam wadah kaca selama satu minggu sebelum menggunakannya. Segenggam koin logam dapat memberikan warna unik pada kayu. Sementara itu, kawat mampu memberikan warna kemerahan yang tidak biasa. Kombinasi teh dan benda logam di dalam cuka juga mampu memberikan warna hitam.
Selain teh, kopi, dan cuka, sebenarnya Anda juga dapat memanfaatkan kulit kenari hitam dan rasberi hitam. Gunakan air didihan kulit kenari hitam, atau gosok-gosokkan rasberi hitam pada permukaan kayu. Rasberi hitam dapat memudar jika kayu tersebut dijemur di bawah cahaya matahari. Untuk "pewarna" yang rentan memudar tersebut, Anda dapat menggunakan pernis bening di atasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.