KOMPAS.com — Jenis properti apa yang belum dibangun di Dubai, Uni Emirat Arab? Kota ini memiliki segala jenis properti. Mulai dari yang "real" sampai "artifisial", semuanya ada. Dan Dubai, tak akan berhenti membangun, kendati tingkat hunian properti-properti "eksisting" belum mencapai 100 persen dan beberapa pengembang besarnya terantuk utang.
Dubai akan menambah koleksi properti mewahnya melalui pengembangan hotel di Business Bay. Arabtec Holding, yang baru saja terpilih sebagai kontraktor utama, akan memulai pembangunan hotel ini pada kuartal II 2013. Tak tanggung-tanggung, nilai konstruksinya sebesar 810 juta dirham atau setara Rp 2,1 triliun.
Hotel Business Bay ini merupakan fasilitas akomodasi berklasifikasi bintang lima. Berisi 447 kamar, lengkap dengan 136 unit apartemen sehingga total luas bangunan mencapai 125.000 meter persegi. Arabtec menjanjikan pengerjaan konstruksi pada kuartal II 2015.
"Ini landmark baru, dan kami berharap dapat memainkan peran penting dalam mendukung pariwisata lokal dan sektor perhotelan, yang terus berkembang sejalan dengan visi dan tujuan ekonomi Negara," kata Managing Director dan CEO Arabtec Holding Hassan Abdullah Ismaik.
Kecenderungan meningkatnya pembangunan hotel mewah diprediksi akan terus berlanjut. Menurut riset Knight Frank, permintaannya terus menguat karena hotel mewah dipastikan akan dikelola dengan kualitas tinggi. Jadi, tak aneh jika belakangan, proyek properti di Dubai yang terkait dengan merek-merek mewah, meningkat hampir 60 persen lebih ketimbang properti non-merek di lokasi yang sama.
Merek mewah global seperti Fendi digandeng pengembang properti regional, yakni Damac Properties. Bahkan, sejak awal tahun 2013, Damac telah mengumumkan perjanjian bisnis dengan merek high-end lainnya seperti Paramount Pictures, Versace, dan Trump Organization.
"Kami telah mengumumkan tiga kemitraan utama dalam kuartal terakhir, jadi kami sekarang akan fokus membangun properti mewah," ujar Managing Director Damac Properties, Ziad El Chaar.
Fenomena geliat properti mewah semacam ini diterjemahkan sebagai sebagai optimisme pertumbuhan harga. Sebagai contoh, The Meadows, sebuah villa untuk kalangan elite, mengalami lonjakan harga hingga 10 persen pada kuartal pertama 2013. Begitu pula properti serupa di Jumeirah mencetak pertumbuhan hampir 30 persen.
Pertumbuhan tersebut wajar sebab harga properti di Dubai masih murah menurut standar global dan sudah terlambat melakukan pemeringkatan harga kembali untuk tingkat yang cocok seperti kota-kota global lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.