JAKARTA, KOMPAS.com — Pekerjaan konstruksi One World Trade Center, di New York, memang telah rampung. Namun, pengembang justru kelabakan. Mereka masih harus berjuang mencari penyewa yang mau mengisi gedung setinggi 541,3 meter itu.
Menurut Financial Times, hingga kini tak ada perusahaan besar lainnya yang tertarik menjadi penyewa di sini. Terakhir adalah Conde Nast yang menandatangani kesepakatan mengokupasi ruang seluas 1,2 juta kaki persegi tahun 2011 lalu. Sebelumnya, Vantone Holding China Center dan US General Services Administration telah menyewa dengan luas ruang lebih kecil. Padahal, One World Trade Center ini memiliki luas bangunan 325.279 meter persegi dengan komposisi separuhnya disewakan.
Bukan tanpa sebab, mengapa kemudian gedung tertinggi di Amerika Serikat ini sepi penyewa. Harga sewanya, ditengarai, lebih tinggi ketimbang kawasan Manhattan lainnya. Pengembang mematok angka 70 dollar AS per kaki persegi (Rp 683.594). Sementara harga sewa rata-rata di seluruh kota hanya 60 dollar AS (Rp 585.938).
"Wajar saja bila pengembang meminta sewa yang sangat tinggi karena mereka telah mengeluarkan biaya tak kalah banyak untuk membangun One World Trade Center," kata Ben Carlos Thypin, Direktur Analisis Pasar Real Capital Analytics.
Selain terlalu tingginya harga sewa, pasca-kasus Lehman-Brothers, terjadi penurunan tingkat permintaan. Penurunan tersebut karena banyak perusahaan jasa keuangan yang mengurangi jumlah karyawan dan menutup kantornya.
Kendati demikian, pengembang tetap yakin One World Trade Center dapat menarik minat pasar. Hal ini mengingat bangunan ini merupakan gedung baru dengan fitur modern. Sementara sebagian besar gedung perkantoran di New York sudah berusia 70 tahun.
"Ada banyak perusahaan yang ingin menyewa dalam jangka waktu lima sampai tujuh tahun ke depan. Mereka memilih gedung baru, khususnya yang dekat dengan ruang ritel dan jaringan transportasi," kata Jeremy Moss, Direktur Leasing Silverstein Properties.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.