Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mahal? Terapkan Irigasi Mikro!

Kompas.com - 18/05/2013, 10:01 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Hingga saat ini, penerapan irigasi mikro di seluruh Indonesia baru mencapai 9.067,015 hektar. Dari total keseluruhan lahan kering di Indonesia sejumlah 143.945.000 ha, berarti masih ada 99,993 persen potensi yang dapat dikembangkan.

Bila seluruh daerah tersebut menerapkan irigasi mikro, maka penghematan air dapat dilakukan hingga sebanyak 63,8 persen dari penggunaan air untuk irigasi saat ini. Inilah peluang mempopulerkan teknologi irigasi mikro di kalangan petani kecil yang ada pada lahan kering, sekaligus mendukung ketahanan air dalam rangka penanggulangan kelangkaan air di Indonesia.

Meski sudah dikenal luas di dunia internasional, serta di kalangan peneliti, pemerhati, dan pelaku pertanian, namun tidak semua masyarakat Indonesia mengenalnya. Metode irigasi ini dilakukan dengan cara pemberian langsung air untuk tanaman pada area perakaran, sehingga menekan jumlah penggunaan air.

Dalam Sidang Kolokium Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Kementerian Pekerjaan Umum 2013 di Bandung, Kamis (16/5/2013), Widya Utaminingsing menyampaikan bahwa penerapan irigasi mikro di Indonesia belum berkembang secara luas. Praktik ini masih terbatas pada usaha tani komersial. Padahal, semakin langkanya ketersediaan air, nilai ekonomi air semakin tinggi.

Sejauh ini, praktik irigasi mikro di seluruh dunia tidak hanya diterapkan pada daerah kering, namun juga di daerah perkotaan dan daerah-daerah dengan tingginya harga air. Terdapat beberapa jenis irigasi mikro, yaitu irigasi tetes (drip irrigation), irigasi percik (spray irrigation), bubbler irriogation, irigasi bawah permukaan (sub-surface irrigation), dan mini sprinkler. Masing-masing jenis irigasi tersebut dapat dibedakan dari cara pengeluaran air. Cara irigasi ini dapat dilakukan di lahan terbuka dan rumah kaca. Selain itu, penerapannya juga sangat fleksibel.

Sistem irigasi mikro ini dapat dikombinasikan dengan pengunaan aeroponik dan hidroponik. Irigasi mikro juga dapat menanggulangi masalah kekeringah lahan, lokasi lahan yang sulit, serta sulitnya distribusi air menuju lokasi lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com