Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Hotel Penuhi Yogyakarta

Kompas.com - 14/05/2013, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan pendidikan, Yogyakarta memang punya pesona. Tak heran, jika kota ini dijadikan pilihan utama investor perhotelan, setelah Bali. Tahun 2013, terdapat 60 proposal perijinan hotel baru berkualifikasi bintang 3,4 dan 5.

Jika ijin ke-enampuluh hotel tersebut disetujui, akan menggenapi fasilitas akomodasi lainnya yang sudah lebih dulu beroperasi. Memasuki kuartal 2 tahun ini, telah dan akan buka tujuh (7) hotel baru.

Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta menunjukkan, sebagian besar dari ketujuh hotel tersebut dikelola oleh jaringan operator domestik. Antara lain Metropolitan Golden Management (MGM), Sido Muncul Group dan Zurich Group. Sebagian lainnya dikelola oleh bendera asing yakni Accor Group, dan Swissbel Hotel Group. Sedangkan tahun 2014, sebanyak 10 hotel baru siap menjejali kota

Menurut Ketua PHRI Yogyakarta Istidjab M Danunagoro, maraknya pembangunan hotel baru tak lepas dari kinerja industri pariwisata yang terus memperlihatkan kemajuan. Baik dalam kuantitas (jumlah) maupun kualitas wisatawan.

"Tahun 2012, kami mencatat kedatangan turis mancanegara sebanyak 1,2 juta orang dan 900.000 orang turis domestik. Jumlah ini akan beranjak naik, karena Yogyakarta saat ini memiliki spot-spot baru yang menawarkan pengalaman wisata yang berbeda," jelas Istidjab kepada KOMPAS.com, Selasa (14/5/2013).

Istidjab menambahkan,  pengusaha industri pariwisata, terutama perhotelan dan restoran, semakin sadar pentingnya meningkatkan kualitas standar pelayanan, mengeksplorasi budaya lokal secara maksimal serta kemampuan bersinergi dengan modernitas. Sehingga menghasilkan produk yang memiliki daya saing tinggi dan menjadi pilihan para pelancong.

"Mereka, para wisatawan yang datang ke Yogyakarta, bukanlah wisatawan musiman. Melainkan wisatawan yang "jatuh cinta" dan menghargai keistimewaan obyek-obyek pariwisata di sini," imbuh Istadjab.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau