Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pasangan Bercerai Karena Kondominium

Kompas.com - 08/05/2013, 10:31 WIB

KOMPAS.com - Lagi, China membuat berita. Laman-laman popular tak pernah absen mengabarkan fenomena yang terjadi di Negeri Tirai Bambu ini. Setelah heboh dengan gedung kantor mirip kelamin pria, kini tren terbaru yang terjadi di sana adalah tingginya tingkat perceraian.

Ya fenomena anyar di Beijing ini sangat menarik diikuti. Apa sebab? karena perceraian di kalangan pasangan muda tersebut terjadi bukan karena percekcokan akibat ketidakcocokan atau kekerasan dalam rumah tangga. Melainkan dipicu oleh kondominium.

Pertanyaan menggelitik adalah, kenapa harus bercerai? Begini ceritanya; Pemerintah China, seperti dilaporkan kantor berita CNN, telah memberlakukan aturan pengenaan pajak tambahan sebesar 20 persen pada setiap keluarga (rumah tangga) yang menjual rumah atau kondominium kedua. Selain itu, pemerintah setempat juga membatasi kepemilikan properti individual di mana satu keluarga hanya boleh memiliki satu hunian. Jelas kebijakan ini menimbulkan konsekuensi "menggelikan". Ribuan pasangan pun pergi ke kantor catatan sipil guna mendapatkan surat cerai. Mereka memilih untuk bercerai supaya bisa menginvestasikan uangnya di kondominium tanpa batasan dan pengenaan pajak tambahan.

Sebagaimana kita ketahui pasar properti China mengalami perubahan sangat pesat. Ditandai harga properti yang sangat tinggi. Agar lajunya terkendali, pemerintah setempat melakukan langkah-langkah prevensi sebelum gelembung properti terjadi dan pecah sehingga menyeret sektor ekonomi lainnya yang berpotensi mengancam stabilitas sosial. Salah satu cara untuk melakukan itu adalah meningkatkan pajak atas transaksi real estat. Pada 1 Maret 2013, Dewan Negara China di Beijing pun mengenakan pajak tambahan  sebesar 20% atas penjualan rumah kedua dan menaikkan pajak hingga 60% pada pasangan yang membeli rumah kedua. 

Sebetulnya, sangat beralasan pemerintah setempat mengerem laju properti. Karena saat ini pasar properti di sana sedang dalam momentum buyer's market. Mereka tidak akan membiarkan rakyat China memarkir uangnya lebih dari 50.000 dollar AS (Rp 483,5 juta) di luar negeri untuk investasi. Oleh karena itu, belanja properti di negeri sendiri merupakan alternatif investasi terbaik saat ini. Khususnya di negara di mana kepemilikan properti sebagai aset, masih dianggap sebagai fenomena baru.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau