JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya pengembangan massif di kota kedua Kalimantan Timur ini tak pelak ikut "mengerek" harga lahan ke level paling tinggi. Saat ini, harga lahan berada pada posisi Rp 15 juta-Rp 18 juta per meter persegi.
Menurut Member Broker ERA Property Center Yan Primadi, harga lahan "selangit" itu terjadi di kawasan premium kota yakni di sepanjang jalur Jendral Sudirman. "Sebetulnya pencapaian ini wajar saja mengingat di Jl Jend Sudirman merupakan pusat bisnis dan pemerintahan. Selain itu, aktifitas pembangunan fisik yang dilakukan sejumlah pengembang atas proyek baru mereka ikut mendongkrak nilai jual lahan," imbuh Yan kepada KOMPAS.com, Senin (6/5/2013).
Yan melanjutkan, tingginya harga menyebabkan kelangkaan transaksi. Tak ada pihak yang mau melepas atau menjual aset lahan dan properti mereka. Kalau pun ada, nilainya pasti melebihi asking price.
Kawasan MT Haryono menempati posisi kedua dengan harga lahan mencapai kisaran Rp 6 juta-8 juta/m2. Angka ini diproyeksikan akan terus bergerak naik jika Ciputra Development memulai realisasi proyek superblok terbaru mereka yakni CitraCity Balikpapan di atas lahan seluas 9 ha. Saat Ciputra mengakuisisi Bukit Damai Indah pada 2007 silam, harga lahan di sini masih berkisar antara Rp 1,5 juta-Rp 2 juta/m2. Ini artinya pertumbuhannya nyaris enam ratus persen dan berdampak terhadap harga jual properti di atasnya yang sudah dipatok pada kisaran Rp 5 miliar-Rp 8 miliar per unit.
Harga lahan "paling bersahabat" mungkin masih bisa ditemui di kawasan DOME (Jl Ruhuy Rahayu dan Jl Syarifuddin Yoes) yakni Rp 4 jutaan/m2. Kendati terbilang rendah, patut diwaspadai potensi kenaikannya saat CBD Balikpapan beroperasi pada 2016 nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.