JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar properti Indonesia sektor pusat perbelanjaan (ritel) berkembang sangat dinamis. Tak hanya diramaikan oleh peritel lokal, melainkan juga peritel asing, terutama asal Jepang.
Sejatinya, fenonema merebaknya peritel asing ini terjadi sejak era 1990-an, terutama sejak masuknya nama-nama seperti Sogo Department Store, Carrefour, Metro Department Store, ACE Hardware, Marks&Spencer, Circle K, ToysRus dan Kinokuniya. Tahun ini, tak hanya didominasi Jepang, peritel asal Malaysia juga memasukkan dua nama besar mereka.
Selain Parksson, terdapat pemain ritel elektronik terbesar Negeri Jiran kini akan membuka gerai pertamanya di Jakarta. Menyusul peritel jenis grocery store asal Amerika Serikat yang juga akan membuka gerai perdananya di Jakarta.
Saat ini, jika dikalkulasi, akan ada 20 pemain ritel asing baru menyerbu Indonesia. Sebagian besar diantaranya merupakan gerai-gerai khusus, disusul oleh department store dan hypermarket.
Berdasarkan riset Jones Lang LaSalle, posisi Indonesia sangat penting bagi peritel asing. Indonesia saat ini memiliki 45 juta orang yang termasuk kategori mampu membelanjakan uangnya di luar kebutuhan pokok. Pendapatan per kapita juga meningkat menjadi 3.500 dolar AS atau setara Rp 33,950 juta.
Selain itu, orang Indonesia juga sangat royal dalam berbelanja terutama untuk makanan dan minuman. Mereka menghabiskan sekitar 75 miliar dollar AS atau setara Rp 7,3 triliun. Sementara konsumsi untuk pakaian dan apparel lainnya sebesar 22 miliar dolar AS atau setara Rp 20 triliun.
"Indikator tersebut merupakan pendorong utama mengapa sektor ritel mengalami pertumbuhan positif dalam tiga tahun terakhir," papar Head of Research Jones Lang LaSalle Anton Sitorus kepada Kompas.com, Rabu (17/4/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.