Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Rumah Capai Rp 16,6 Triliun

Kompas.com - 16/04/2013, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar perumahan tapak (landed residential) mencetak transaksi penjualan positif sebesar Rp 16,6 triliun dari 15.851 unit rumah yang terserap pasar pada 2013. Cushman and Wakefield dalam risetnya menyebutkan total volume transaksi tersebut lebih tinggi dibanding capaian pada 2012 senilai Rp 12,4 triliun dari 12.858 unit yang terjual.

Menurut Senior Associate Director Research & Advisory Arief Rahardjo kontributor terbesar dari jumlah transaksi tersebut berasal dari wilayah Tangerang yang dimotori oleh Alam Sutera, Summarecon Serpong, Paramount Serpong, dan BSD City. Disusul kemudian berturut-turut oleh Depok dan Bogor, Bekasi dan Jakarta.

“Fenomena Alam Sutera dengan akses langsung jalan bebas hambatan sangat mempengaruhi keputusan calon konsumen dalam membeli rumah. Begitupula dengan Bekasi. Pasca masuknya Summarecon, pergerakan transaksi di kota ini sangat aktif dan progresif. Sehingga dalam satu bulan, transaksi yang terbukukan mencapai 30-40 unit,” jelas Arief, Selasa (16/4/2013).

Menariknya, pemanfaatan fasilitas KPR masih tetap mendominasi metode pembayaran yang dipilih konsumen. Kendati aturan baru mengenai Loan To Value (LTV) KPR sebesar maksimal 70% sudah diberlakukan 2012, pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Konsumen hanya menunda sementara untuk kemudian memutuskan pembelian pada tahun ini. Karena mereka menyadari, setiap tahun, harga rumah akan terus meningkat. Tahun ini saja, jika mempertimbangkan pergerakan inflasi, pertumbuhan harga secara konservatif menembus angka 9-15%. Sementara harga riil di lapangan mencapai 30-50% dalam dua tahun terakhir.

“Pertumbuhan harga properti dan lahan ini akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan konstruksi 30 proyek perumahan yang masuk dalam pantauan (basket) kami. Tersedianya fasilitas pelengkap seperti pusat belanja, rumah sakit, sarana pendidikan, hotel dan lain-lainnya turut mendongkrak eskalasi pertumbuhan itu,” jelas Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com