KOMPAS.com - Sebuah kota kecil bernama Piancavallo, di daerah timur laut Italia, merupakan "rumah" bagi resor ski bernama Slow Horse. Karena tidak sepanjang tahun orang-orang dapat menikmati olah raga salju ini, kota kecil tersebut hanya aktif ketika turun salju pertama dalam satu tahun.
Di kota minim aktivitas dan pembangunan tersebut, hotel ini merupakan salah satu karya arsitektur unik yang tersembunyi. Bangunan ini bermain-main dengan akumulasi dan penyebaran salju. Bentuknya menggabungkan stalaktit dalam estetika musim dingin dan merupakan karya praktik arsitektur asal Italia, Elasticopa.
Namun, meski tampak unik dan otentik, bangunan resor ini ternyata hasil rekonstruksi parsial dari bangunan yang sudah ada sebelumnya. Proyek tersebut berawal dari penambahan struktur satu lantai.
Struktur tersebut kini menjadi pintu masuk bagi hotel dengan 37 kamar tidur dan 99 tempat tidur, serta menjadi tempat bagi kafetaria dan ruang serba guna publik dengan pemandangan ke hamparan salju. Penambahan konstruksi ini seolah mengambang dengan pilar-pilar beton dan kayu. Pilar tersebut memberikan separasi visual dari konstruksi lama bangunan.
Selain pilar, komponen atap adalah salah satu fitur paling menonjol dari hotel ini. Atap ini dirancang dengan penuh kehati-hatian untuk "menangani" salju dan es.
Ketika cuaca lebih hangat datang, kristal beku akan mulai mencair. Kanopi akan menyebarkan air dengan "aman" tanpa kemungkinan tumpah. Uniknya, karena konstruksi ini Anda juga dapat menyaksikan aliran es mencair tersebut kembali membeku sebelum mencapai tanah.
Sekilas, bentuk hotel menyerupai huruf V ini seolah mengingatkan kembali pada lanskap pegunungan di sekitarnya. Bentuknya juga menjaga agar desain tradisional resor tetap terjaga, namun dengan aplikasi lebih unik.
Tak hanya unik. Pada kenyataannya, bangunan ini juga istimewa. Menurut situs resmi Elasticopa, Slow Horse mendapat penghargaan European Union Prize untuk Arsitektur Kontemporer Mies van der Rohe Award 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.