KOMPAS.com - Ruang seluas 14 meter persegi ini menggunakan triplek sebagai lantainya. Penggunaan material yang tidak biasa ini diinisiasi oleh pemilik kamar tersebut, yaitu dua orang arsitek dari Parallel Lines Studio, Jen Dalley dan Thomas Bath.
Memang, plywood atau triplek tidak termasuk dalam material mewah. Selain berharga relatif murah, nyaris tak ada yang spesial dari urat kayu pada penampang triplek.
Namun, tampaknya kini Anda dapat melihat triplek dari sudut pandang berbeda. Jen Dalley dan Thomas Bath, dua arsitek dari perusahaan arsitektur Parallel Lines Studio, itu menggunakan lembaran triplek sebagai lantai dari ruang seluas 14 meter persegi atau sekitar 160 kaki persegi.
Namun, keduanya sadar, kemungkinan menggunakan triplek sebagai lantai untuk ruangan dengan tingkat traffic tinggi cukup sulit. Karena itulah, mereka berdua menggunakannya untuk kamar tidur.
"Tidak ada tempat khusus lantai plywood di tempat penjualan kayu. Pegawai toko pertukangan bahkan terheran-heran ketika kami menjelaskan apa yang tengah kami kerjakan," ujar Bath.
Pasangan ini lalu menggunakan 6 lembar five-ply setebal 1,27 cm, 3 lembar three-ply 1,9 cm, 13,9 meter persegi busa akustik setebal 0,2 cm, sekrup berukuran 6,35 cm, dempul kayu, dan sekitar 3,7 liter poliuretan untuk lantai.
Setelah menggambar desain tata letak ruang, Bath dan Dalley memasang lembaran-lembaran triplek tersebut. Pertama-tama, mereka menyiapkan lantai kamar yang akan mereka kerjaan. Dengan bantuan teman dan kontraktor, pasangan ini melepaskan karpet dan membongkar paku-paku di lantai.
Hasilnya, mereka dapat melihat ubin vinil yang ada di dasar lantai. Kemudian, mereka menutup ubin tersebut dengan lapisan busa ringan akustik.
Untuk memperhitungkan trim, mereka mendorong lapisan busa hingga 10 cm ke dinding. Kemudian, setelah memotong triplek sesuai ukuran yang mereka inginkan, pasangan ini memasang triplek tersebut di atas busa.
Selanjutnya, mereka menggunakan sekrup emas untuk mengebor setiap panel dan merekatkannya. Setiap lubang bor mereka tutup dengan dempul dan mereka amplas.
Mereka juga menggunakan koin untuk memastikan jarak yang seragam antar masing-masing lembaran triplek. Jarak ini memungkinkan sedikit pergeseran lantai. Tanpa finishing kuat, niscaya triplek akan sangat rentan rusak. Karena itulah, pasangan ini menambahkan tiga lapis poliuretan pada permukaan triplek.
Di antara setiap lapisan, mereka mengampas lantai dengan tangan. Debu-debu sisa amplasan mereka hilangkan dengan menggunakan handuk lembab. Hasilnya, lantai tampil cantik!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.