Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 10 Kursi Berdesain Unik dan Ikonik

Kompas.com - 19/03/2013, 14:41 WIB

KOMPAS.com - Berbagai desain kursi yang fenomenal dan unik sebenarnya sudah mulai bermunculan sejak tahun 1920. Tidak sedikit kursi-kursi unik dari tahun tersebut masih bertahan hingga saat ini.

Memang, meskipun pencipta desain kursi-kursi tersebut sudah meninggal dunia, namun kursi-kursinya masih digunakan dan dipuja hingga saat ini. Berikut ini hasil karya para maestro furnitur tersebut:

Kursi lounge dan ottoman Eames

Kursi lounge dan ottoman Eames merupakan desain ikonik dan sangat populer. Kursi tersebut merupakan hasil karya Charles dan Ray Eames. Bukan hanya "sekedar" menghias ruang-ruang duduk dan ruang kerja di seluruh dunia, kursi-kursi Eames kini juga "hidup" di museum-museum besar seperti MOMA, New York dan Art Institute of Chicago. Selain itu, berbagai dokumenter dan buku telah didedikasikan untuk kursi ini.

Kursi Eames tampil untuk pertama kalinya pada acara televisi Arlene Francis "Home" di saluran NBC di Amerika Serikat pada 1956. Setelah itu, seiring berjalannya waktu, kursi-kursi Eames tidak hanya terbatas pada material dan desain awalnya.

Kursi Eames juga tersedia dalam warna putih mutiara. Kursi ini memiliki komponen metal berselimut finishing putih yang menonjolkan aksen aluminium pada dasar kursi.

Saat ini, meski lebih kaya dalam hal variasi desain, produsen kursi Eames tetap mementingkan kualitas dan kenyamanan kursi tersebut.

Kursi Barcelona Ludwig Mies van der Rohe

Kurci ini didesain oleh Ludwig Mies van der Rohe dan Lilly Reich. Awalnya, kursi ini diciptakan untuk German Pavilion dalam International Exposition pada 1929. Kemudian, rangka kursi ini didesain kembali pada 1950 menggunakan besi nirkarat (stainless steel).

Produksi kursi ini bertempat di Amerika Serikat dan Eropa. Sejak 1953, perusahaan Knoll memegang hak eksklusif dalam memproduksi dan memasarkan produk tersebut. Maka, jika Anda menginginkan kursi ini, Anda akan mendapati logo KnollStudio dan tanda tangan Ludwig Mies van der Rohe di setiap unit kursinya.

Harga retail kursi ini mencapai 7740 dolar AS dan tersedia dalam berbagai warna dan kursi khusus untuk anak-anak.

Eames Lounge Chair Wood (LCW)

Eames Lounge Chair Wood atau dikenal dengan nama Low Chair Wood merupakan karya Charles dan Ray Eames. Kursi sederhana yang memiliki kaki berukuran rendah ini didesain dengan menggunakan teknologi untuk mencetak kayu lapis (tripleks) yang dikembangkan Eames sebelum dan dalam Perang Dunia Kedua.

Kursi Risom lounge

Kursi istimewa ini didesain oleh Jens Risom pada 1941. Kursi bersantai ini terbuat dari kayu mapel dan kenari. Kursi ini memiliki tampilan natural dan sangat bergaya Skandinavia yang tersedia dalam bahan katun dan nilon untuk menjadi dudukan kursi tersebut.

Kursi ini juga diproduksi oleh Knoll dan tersedia berbagai variasi warna dan bahan. Duduk di atas kursi ini berarti Anda duduk di atas anyaman bahan.

Sang kreator, Jens Risom, merupakan pria kelahiran Denmark yang menerima pendidikannya di negara asalnya. Ia bekerja sebagai salah seorang desainer furnitur dan interior di Kopenhagen, tepatnya di kantor arsitek Ernst Kuhn. Tahun 1939 ia bermigrasi ke Amerika Serikat dan mendesain salah satu koleksi Knoll. Setelah Perang Dunia II, ia membuka perusahaannya sendiri.

Kursi "Kupu-kupu"

Menurut situs resmi produsen kursi-kursi ikonik Knoll.com, "The Butterfly Chair" ("Kursi Kupu-kupu"), atau Kursi Hardoy merupakan karya dari Jorge Ferrari-Hardoy. Grupo Austral mengenalkan kursi kulit pertama mereka yang terbuat dari lembaran kulit binatang dan besi berlapis ini pada Salon de Artistas Decoradores Ketiga di Buenos Aires pada 1940. Meski diperkenalkan dalam kelompok, kelompok tesebut mengisyaratkan, bahwa kursi Hardoy merupakan karya probadi Ferrari-Hardoy.

Kursi Wassily

Kursi Wassily dikenal juga dengan nama Kursi Model B3. Kursi ini merupakan karya Barcel Breuer pada 1925-1926.

Pada awalnya, kursi ini tersedia dalam jenis yang dapat dan tidak dapat dilipat. Kursi ini merupakan kursi revolusioner pada zamannya. Alasannya, kursi ini menggunakan material dan metode manufaktur yang lebih unggul dari kebanyakan kursi di akhir tahun 20-an.

Kursi ini terbuat dari besi tabung mulus dengan finishing dari krom. Dudukannya terbuat dari kulit sapi dan tersedia dalam warna hitam, coklat muda, dan putih krem.

Kursi "Bola"

Kursi yang berbentuk menyerupai bola ini merupakan salah satu karya furnitur ikonik. Kursi yang didesain oleh Eero Aarnio pada 1963 ini memiliki "cangkang" serat fiber.

Tidak seperti bagian luarnya, bagian dalam kursi ini terasa nyaman. Sejak awal pembuatannya, hingga sampai saat ini, kursi tersebut tetap tampak modern dan futuristik.

Le Corbusier chaise longue

Le Corbusier chaise longue atau kursi malas Le Corbusier merupakan karya cantik yang didesain pada 1928 oleh Le Corbusier, Prieere Jeanneret, dan Charlotte Perriand. Saat kursi ini dibuat, penggunaan besi silinder merupakan sebuah inovasi luar biasa.

Detail kursi ini, dengan desainnya yang elegan, membuat kursi tersebut sangat populer. Kursi ini terasa sangat nyaman dan hingga saat ini dan tetap menjadi ikon tersendiri.

Karya lain Le Corbusier yang tidak kalah ikonik adalah kursi berlengan Petite Modele LC2. Saat ini, hanya Cassina yang membuat furnitur-furnitur karya Le Corbusier. Cassina memang memegang lisensi resmi untuk produksi karya-karya Le Corbusier.

Kursi Angsa "Swan Chair"

Kursi ini merupakan kursi dan sofa hasil karta Arne Jacobsen pada 1958. Arne Jacobsen membuat kursi tersebut untuk Radisson SAS Royal Hotel di Kopenhagen. Kini, kursi unik tersebut diproduksi oleh Republic of Fritz Hansen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com