Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Reklamasi Bisa Atasi Pencemaran Teluk Jakarta

Kompas.com - 18/02/2013, 18:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini pembangunan 17 pulau buatan mampu mengatasi pencemaran di Teluk Jakarta.

"Ya, jadi prinsip secara kelautan kalau untuk mengatasi Teluk Jakarta yang tercemar, ya memang harus reklamasi dan membereskan lingkungan pantai. Satu-satunya cara ya reklamasi, enggak ada cara lain," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (18/2/2013).

Untuk dapat mewujudkan upaya pembuatan 17 pulau melalui reklamasi pantai, menurut Basuki, juga harus dapat melalui proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan proses pengkajian lainnya. Selain itu, tutur Basuki, penjualan tanah hasil reklamasi pantai bukan hanya untuk merapikan area Giant Sea Wall, tetapi juga membangun pengelolaan air limbahnya di daratan.

Bahkan, proyek monorel juga dapat menggunakan hasil penjualan reklamasi pantai tersebut. Untuk pembangunan 17 pulau itu semua tidak menggunakan dana APBD. Dan ditegaskannya bahwa proyek tersebut tidak ada kepentingan politik sama sekali.

"Nanti pengelolaan dan hak milik 17 pulau buatan ke tangan swasta, maka Jakarta nantinya dapat memiliki bandara, pelabuhan, dan cadangan air hingga 3 miliar kubik. Jakarta juga akan memiliki laut yang bersih tanpa terkontaminasi," jelas Basuki.

Basuki sebelumnya menyampaikan bahwa pulau-pulau buatan di Teluk Jakarta nantinya dapat dikembangkan seperti Palm Island di Dubai, Uni Emirat Arab. Palm Island merupakan kepulauan buatan yang merupakan reklamasi tanah terbesar di dunia yang pernah dibangun. Kepulauan itu terdiri dari beberapa pulau, seperti Palm Jumeirah, Palm Jebel Ali, dan Palm Deira.

Kepulauan yang diciptakan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum ini bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Dubai. Di pulau tersebut terdapat berbagai fasilitas, seperti hotel bintang lima, perumahan elite, rumah sakit, dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com