Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KONSULTASI INVESTASISteven Eric Lazuardi
Sekilas tentang Steven The Steven Eric Lazuardi adalah konsultan Hokiplus. Lahir di Jambi, 2 Januari 1975, Steven mendalami ilmu china kuno dari nenek dan orangtuanya.Ia beberapa kali tampil di televisi swasta.

Jokowi-Ahok, "Duet Maut" Shio Kerbau dan Kuda!

Kompas.com - 12/02/2013, 11:24 WIB

Terbukti, mafia tanah kerap kali berurusan dengan Gubernur Jokowi-Ahok, seperti pada kasus Rusun Marunda. Bahkan, akhirnya saham PT Kawasan Berikat Nusantara mau dibeli oleh Pemda DKI Jakarta lantaran kasus di rumah susun tersebut. Semua ini adalah kepedulian kedua pasangan pemimpin Jakarta tersebut yang ditujukan langsung kepada masyarakatnya.

Namun, tentu saja, semua perihal di dunia ini juga ada kekurangan atau kelemahan dalam masa kejayaan. Terbukti, pada awal menjelang pergantian tahun Imlek, Jakarta dilanda banjir. Semua ini terjadi dikarenakan komposisi yang bertentangan, yakni elemen Tanah yang berada pada diri Jokowi terhadap elemen Air di tahun 2013. Kedua gabungan ini menyebabkan adanya longsor.

Kaidah longsor ini terjadi karena kurangnya pengikat yang ada, yakni elemen Kayu atau elemen Logam/Emas. Longsor terjadi karena banyaknya jumlah volume air terhadap tanah, sementara Kayu sebagai penopang dan pengikat tidak ada. Sementara elemen Logam/Emas adalah ibarat Konstruksi. Ujian inilah yang akhirnya terjadi pada awal tahun 2013. Lalu, bagaimana dengan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnamaatau Ahok?

Shio Kuda Menopang Kerbau

Basuki Tjahaja Purnama atau Zhong Wan Xie atau akrab disapa Ahok, adalah kelahiran Manggar, Belitung Timur. Lahir pada 29 Juni 1966, Ahok memiliki shio Kuda dan elemen Air. Bila Jokowi memliki elemen Tanah, dan Ahok memiliki elemen Air, maka komposisi gabungan ini juga menyebabkan longsor.

Posisi Jokowi dan Ahok ini akan kuat dan kokoh sekali pada 2014 nanti, yakni shio Kuda Emas, shio kejayaan Ahok dan elemen Logam/Emas akan menjadi pengikat kekuatan keberuntungan itu. Terbukti, semua ini terlihat dengan survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) dengan survei bertajuk 'Indonesia Mencari Pemimpin'. Hasil survei itu menempatkan Jokowi di posisi pertama dengan elektabilitas 21,2 persen. Kemudian, disusul Prabowo Subianto dengan 17,1 persen dan Megawati Soekarnoputri dengan 11,5 persen.

Namun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak memikirkan hasil survei yang menempatkannya sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Ia seakan tak peduli, dan hanya mengatakan, tidak pernah memikirkan hal di luar tugasnya.

"Saya tidak mikir, saya mau mengurus banjir dan macet," ujarnya.

Sejatinya, komposisi setengah hoki dari Jokowi-Ahok terhadap tahun Ular Air ini membuat Jakarta pada akhirnya aman terkendali dan dipulihkan kembali sebagaimana ekspektasi warga Jakarta terhadap Gubernur dan Wakil Gubernyr yang dipercaya, meskipun pada saat kejadian darurat banjir, dana APBD sama sekali belum ketok palu. Namun, bisa diliohat, bala bantuan berdatangan termasuk bantuan dari negara Jepang.

Sekalipun Jakarta terkena dampak kerugian akibat darurat banjir 2013 lalu, keberuntungan masih berada pada pasangan gubernur dan wakilnya ini. Progress go green harus jalan terus dengan ruang tata hijau terbuka lebar dan sumur resapan merupakan prioritas utama dalam menanggulangi bahaya banjir. Properti dengan hunian sehat dan infrastruktur memadai menjadi dambaan masyarakatnya.

Tentu saja, masih banyak tantangan ke depan untuk mereka berdua hadapi. Karena, Jakarta sebagai ibukota negara dihuni banyak orang yang memiliki berbagai kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda.

Selamat tahun baru Imlek dan salam Hokiplus 2013!

Happy Cuan 888

*) The Steven Eric Lazuardi/Konsultan Hokiplus

Baca juga: 

Selamat... Shio Ular, Ayam, dan Kerbau Paling Berjaya! 

Awas... Tiga Shio "Dalam Bahaya" di Tahun ini!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com