Jangan Terjebak di Rumah Sendiri!

KOMPAS.com - Mendekorasi ruang keluarga kemungkinan besar dapat kita masukkan dalam kategori "susah-susah gampang". Di satu sisi ruang keluarga dapat menjadi ruang yang nyaman untuk bercengkerama bersama seluruh anggota keluarga, di sisi lain ruang keluarga dapat "berubah" menjadi ruang yang dingin dan hanya menjadi tempat Anda "memajang" sofa.

Menulis rencana

Untuk itulah, Kippie Leland, desainer interior Nashville mengatakan, bahwa sebaiknya Anda menulis semua rencana Anda. Hindari ruang keluarga yang tidak dapat mengakomodasi kebutuhan keluarga Anda. Anda bisa merencanakannya dengan baik dan menganalisa bagaimana biasanya Anda menghabiskan waktu di ruang keluarga.

"Hal ini akan membantu Anda menentukan prioritas pada saat merencanakan furnitur," ujar Leland.

Lalu lintas dan alur

Kemudian, setelah membuat perencanaan atau rancangan (layout), ada baiknya Anda memikirkan lalu lintas dan alur Anda dalam ruang keluarga tersebut. Cobalah menjawab beberapa pertanyaan seperti, bagaimana Anda memasuki ruangan tersebut atau bagaimana Anda bergerak di antara kursi-kursi di ruang tamu Anda?

"Anda tidak akan ingin merasa terjebak atau justru harus mengitari seluruh ruangan untuk masuk dan keluar ruangan tersebut," ujar desainer interior asal Minneapolis, Amerika Serikat, Lucy Penfield.

Sebaiknya, Anda jangan meninggalkan terlalu banyak ruang di antara tempat duduk. Hal ini berfungsi agar percakapan dapat mengalir dengan mudah di antara anggota keluarga Anda.

Posisi perabotan

Setelah selesai dengan tahap perencanaan dan membayangkan visi Anda terhadap ruang keluarga di rumah Anda, kini waktunya Anda mengatur posisi perabotan. Perlu diketahui, bahwa semua orang memiliki kesukaan pribadi ketika tiba pada proses pengaturan posisi furnitur. Sementara sebagian lainnya senang membuat rencana pada setiap detail.

Bagi orang-orang seperti itu, Leland menganjurkan agar memulai dengan menggambar ruang, mengukur furnitur yang sudah ada, serta membuat versi cut out-nya. Fungsi miniatur ini akan memudahkan Anda mengatur penempatan furnitur sebelum memindahkan furnitur aslinya.

Sedikit tips untuk Anda agar mencoba menjaga jarak sekitar setengah meter antara sofa dengan meja kopi. Pastikan Anda memiliki ruang untuk berjalan sebesar setengah hingga satu setengah meter.

"Jangan letakkan sofa membelakangi pintu masuk," ujar desainer interior asal Colorado Andrea Schumacher.

"Seharusnya, perabotan di dalam ruangan disusun dengan baik sehingga seseorang dapat masuk dan keluar ruangan dengan mudah," tambahnya. 

Ukuran furnitur

Kemudian, harus Anda camkan, bahwa ukuran adalah segalanya dalam dekorasi ruang keluarga. Ukuran furnitur dapat menentukan keindahan ruangan. Terlalu "kosong" atau terlalu padat dapat membuat ruangan tersebut tampak buruk.

Untuk itu, ada baiknya ukuran furnitur mengikuti bentuk ruangan yang Anda miliki. Semakin besar ruangan Anda, semakin besar pula ukuran furnitur Anda butuhkan.

Pilihan furnitur

Pun, jangan terburu-buru menilai furnitur dari penampilannya di toko. Belum tentu furnitur yang tampak bagus di toko, tampak bagus juga di rumah Anda. Sebenarnya, hal terpenting di sini adalah memastikan pilihan furnitur tersebut nyaman bagi Anda.

Terakhir, tips bagi Anda yang memiliki rumah baru adalah jangan terburu-buru membeli perabotan. Untuk ruang keluarga, mulailah dengan memilih sofa. Setelah mendapatkan sofa yang Anda inginkan, kini silahkan Anda memadupadankan dengan meja kopi, lemari, dan perabotan lainnya.

Meletakkan televisi

Salah satu benda yang sulit dipisahkan dari ruang keluarga adalah televisi. Untuk televisi, pastikan Anda menempatkannya di ketinggian yang pas.

Hindari menaruh televisi terlalu tinggi atau terlalu rendah karena akan menyulitkan Anda sendiri. Selain itu, jaga jarak antara televisi dan sofa. Atur jarak antara televisi dengan sofa paling jauh 3 meter dan paling dekat 1, 8 meter - 2 meter.

Nah, selamat merancang tata letak ruang keluarga Anda!