Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wika Realty Optimistis Raih "Order Book" Rp 2, 403 Miliar

Kompas.com - 14/01/2013, 12:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, tahun ini optimistis dapat meraih kontrak dihadapi (order book) senilai Rp 2.403 miliar. Angka kontrak tersebut meningkat sekitar 59 persen dibandingkan pencapaian kontrak tahun 2012 lalu sebesar Rp 1.838 miliar.

"Kami optimis target itu tercapai," kata Budi Saddewa, Direktur Utama PT Wika Realty, di Jakarta, Senin (14/1/2013). 

Budi mengatakan, selama ini kontrak Wika Realty terus mengalami peningkatan. Pada 2012 lalu, misalnya, dari target penjualan sebesar Rp 800 miliar, Wika Realty berhasil meraih penjualan Rp 830 miliar atau meningkat 48 persen dari pencapaian pada 2011 sebesar Rp 523 miliar.

Budi memaparkan, penjualan terbesar tahun lalu disumbang dari penjualan apartemen Tamansari Semanggi di Jakarta, yaitu senilai Rp 325 miliar. Tahun ini, pihaknya menargetkan penjualan (marketing sales) sebesar Rp1 triliun.

Ia mengatakan, optimisme tahun ini juga didasari banyaknya faktor pendukung yang membuat pasar properti tetap bergairah pada 2013. Faktor pendukung itu antara lain, kebutuhan akan rumah atau hunian cukup tinggi, yakni mencapai 800.000 per tahun, yang saat ini baru terpenuhi separuhnya, yaitu 400.000 per tahun, sehingga menimbulkan backlog atau angka kekurangan rumah dibanding dengan jumlah keluarga sebesar 13,6 juta berdasarkan data BPS tahun 2012.

"Selain itu, kondisi perekonomian Indonesia juga diperkirakan tetap stabil sepanjang tahun ini dengan tingkat keamanan yang masih dapat dikendalikan. Peningkatan daya beli masyarakat juga terus membaik, yang tercermin dalam peningkatan laju pertumbuhan PDB juga memberikan keyakinan atas serapan pasar perumahan tahun depan," ujar Budi.

Terkait suplai apartemen baru yang pada 2012 diproyeksikan 26.098 unit, sedangkan tahun ini suplai apartemen strata title ditargetkan mencapai 17.788 unit, Budi melanjutkan, memberikan keyakinan akan pertumbuhan pasar perumahan, apartemen, dan kondotel pada 2013 ini. Selain itu, berdasarkan studi pasar yang dilakukan pihaknya, pasar perumahan apartemen dan kondotel dinilai masih cukup prospektif.

Budi menambahkan, bahwa faktor pendukung lainnya adalah pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 6,3 persen - 6,7 persen, tingkat suku bunga SBI 3 bulan diperkirakan sebesar 5,75 persen pada 2013, tingkat inflasi diperkirakan sebesar 4,4 persen - 5,5 persen (APBN 2013), perekonomian Indonesia cukup kuat tahun ini dengan perkiraan nilai tukar per US$ = Rp 9.300 dan harga minyak US $100 – US $120 per barel. Bahkan, pertumbuhan industri properti tahun ini diperkirakan berkisar antara 15 persen - 20 persen.

"Berdasarkan kondisi ini kami melihat pasar properti tahun 2013 cukup bagus," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau