Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpera Minta Dukungan Gubernur DKI untuk Rusunami

Kompas.com - 04/01/2013, 20:24 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz meminta dukungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menghidupkan lagi pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) bersubsidi di Jakarta yang terhenti. Upaya itu dengan mengembalikan insentif bagi pengembang yang dihentikan pada masa pemerintahan periode sebelumnya.

Demikian dikemukakan Faridz kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (4/1/2013). Tahun ini pihaknya akan menghidupkan lagi program pembangunan 1.000 menara rusunami bersubsidi yang terhenti, khususnya di DKI Jakarta.

Upaya tersebut antara lain dengan meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mengembalikan insentif bagi pengembang berupa kenaikan koefisien luas bangunan (KLB) dari 3,5 menjadi 6 agar rumah susun bisa dibangun sampai 24 lantai. Insentif KLB 6 pernah diberikan pada tahun 2007, yakni pada masa Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso (1997-2007).

"Surat terkait KLB sudah dilayangkan ke gubernur untuk mengembalikan insentif KLB, dan sudah ada kesepakatan antara gubernur DKI Jakarta dan Menpera untuk meninjau ulang ketentuan KLB supaya pasokan rusunami bertambah," ujar Faridz.

Ia menambahkan, jika tidak ada insentif tersebut, maka program rusunami dipastikan akan terus macet di Jakarta. Padahal, kebutuhan rusunami di Jakarta mencapai 70 persen dari total kebutuhan rusunami.

Untuk mendorong program rusunami, pihaknya juga akan terjun mengusahakan tanah di tengah kota untuk menopang harga rusunami agar terjangkau masyarakat berpenghasilan menengah bawah. Saat ini, harga apartemen di tengah kota Jakarta sudah mencapai Rp 25 juta per meter persegi, sedangkan pemerintah mematok harga rusunami maksimal Rp 7 juta per meter persegi.

Penjajakan lahan sedang dilakukan untuk tanah-tanah terlantar milik badan usaha milik negara dan kementerian, seperti Bulog, Angkasa Pura II, kementerian perhubungan, Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara. Pada lahan tersebut akan dibangun rusunami dengan melibatkan Perumnas, dan pengembang perumahan. Sasarannya, masyarakat menengah bawah dengan harga maksimum Rp 216 juta per unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com