Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja-gereja yang "Hilang" di Rusia

Kompas.com - 24/12/2012, 12:32 WIB

KOMPAS.com — Gereja tidak selamanya identik dengan kayu-kayu jati yang kokoh, struktur menjulang dengan gagahnya, serta keanggunan ornamen-ornamen emas. Gereja-gereja tua di Rusia ini justru telah terlupakan oleh masyarakat dan telah tunduk pada kuasa alam selama bertahun-tahun.

Richard Davies, fotografer yang mendokumentasikan gereja-gereja tua, tidak hanya mengabadikan, tetapi juga membuat sebuah buku dari foto-foto buatannya. Untuk pembuatan buku ini, ia bekerja sama dengan Matilda Moreton.

Buku karyanya berjudul Wooden Churches - Travelling in the Russian North atau 'Gereja-gereja Kayu - Berjalan-jalan di Utara Rusia' itu menyebutkan bahwa gereja-gereja ini hanya sebagian dari ribuan gereja yang pernah berdiri di seluruh Rusia dari era Vladimir.

Ketika itu, Vladimir baru saja memeluk agama Kristen dan memerintahkan untuk membangun gereja kayu di tempat berhala-berhala berdiri. Umumnya, gereja semacam ini banyak ditemukan di sudut barat laut Rusia, tepatnya di Leningrad, Vologda, Murmansk, daerah Archangel, dan Republik Karelia.

Sang fotografer memulai petualangannya berburu gereja ketika mempelajari hasil karya Ivan Yakovlevich Bilibin. Pada 1902, Bilibin menghabiskan waktunya memotret dan mempelajari kesenian lokal di Provinsi Vologda, Rusia Utara.

Bilibin menggunakan hasil karyanya untuk sebuah artikel yang ia buat di tahun 1904. Ia sangat menyayangkan kondisi gereja-gereja kayu rapuh yang ia saksikan.

"Di tangan orang-orang tidak berbudaya, gereja ini mengalami vandalisme, bahkan sampai titik merusak. Ia juga dirusak oleh restorasi hingga tidak dapat lagi dikenali," ujar Bilibin.

Adapun foto-fotonya dipublikasikan sebagai kartu pos pada 1911 oleh Society of St Eugenia Community sebagai bagian dari penghimpunan dana untuk pekerjaan amalnya. Kartu-kartu pos ini yang menggerakkan imajinasi Richard.

Pada 2002, ia mulai menjelajahi bagian utara Rusia untuk melihat sisa-sisa gereja di sana. Gereja-gereja tersebut benar-benar tertinggal. Bahkan, beberapa tampak tersambar petir dan rubuh hingga tampak seperti tumpukan kartu.

"(Gereja-gereja) ini sangat rapuh, strukturnya yang sudah ternoda ini menjaga kehadiran rasa spiritual yang patut dihormati, bahkan tanpa ikon-ikon berkilau," ujar Richard.

"Mereka mendekati hari-hari akhirnya. Luar biasa, bagaimana sebuah negara yang sekaya dan sekuat Rusia dengan peninggalan kebudayaan yang tak tertandingi mampu membiarkan harta karun berharga ini lepas dari genggamannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com