Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Tinggi Pohon Natal Semakin Baik?

Kompas.com - 21/12/2012, 15:08 WIB

KOMPAS.com - Penduduk New York kini dapat merasakan kemeriahan Natal hanya dengan mengunjungi gerai dekorasi Natal milik Bronson van Wyck. Gerai tersebut merupakan sebuah pop-up shop yang berada di Overbey & Dunn.

Mengintip ke dalamnya, Anda akan menemukan barang-barang antik yang memang tampak dipilih secara khusus. Selain itu, Anda akan melihat penampilan dinding tartan dan pohon besar yang memiliki 2.500 lampu serta ornamen vintage.

Overbey & Dunn sendiri merupakan sebuah ruang instalasi interior. Setiap empat bulan sekali, Overbey & Dunn mengganti tema dekorasi mereka.

"Barang-barang ini adalah barang kesukaan saya," ujar van Wyck.

Uniknya, barang-barang instalasi van Wyck ini dapat Anda miliki. Pengunjung yang ingin membawa pulang barang-barang karya-karya van Wyck tersebut dapat meminta bantuan kru untuk mengirimkan pohon, menghiasnya dengan lampu, dan sekaligus menggantung hiasan hijau di rumahnya.

Memang, Anda bisa menilai selera van Wyck melalui instalasinya. Namun, tak ada salahnya mengetahui konsep dekorasi Natal yang indah menurut sang dekorator itu sendiri. Seperti dituturkan pada hasil wawancara Elle Decor, van Wick mengaku lebih memilih pohon Natal berukuran besar.

"Semakin tinggi, semakin baik," ujarnya.

Namun, untuk pemilihan pohon, ia memilih pohon Blue Spruce dengan nama latin Picea pungens. Jika sulit mendapatkan pohon tersebut, ia seringkali menggunakan Douglas Fir atau Pseudotsuga.

"Di rumah saya biasanya memiliki dua atau tiga pohon. Salah satunya akan saya penuhi dengan banyak kado di bagian bawahnya, lengkap dengan berbagai ornamen konvensional. Lalu, saya akan memajang beberapa pohon statement untuk menciptakan penampilan yang cantik ketika Anda datang ke rumah," ungkap van Wyck.

Tahun lalu, kata van Wyck, dia memilih tema burung-burung white taxidermy. Tahun ini ia berpikir untuk menggunakan tema apel emas.

"Terkadang, sesuatu yang sangat sederhana jika digunakan dalam jumlah besar akan menjadi sangat cantik," ujarnya.

Selain pohon, van Wyck juga memiliki selera tersendiri mengenai ornamen. Menurut dia, ornamen terbaik adalah ornamen yang paling personal. Baginya, ornamen yang dibuat oleh anak-anak kecil di sekolah atau yang telah dimiliki oleh orangtua sejak mereka kecil adalah ornamen terbaik.

Sementara itu, untuk hiasan berwarna hijau yang menyerupai dahan-dahan cemara, van Wyck mengingatkan untuk "bekerja sama" dengan arsitektur rumah.

"Gunakan dahan atau karangan bunga tersebut untuk menarik perhatian di dalam rumah, atau untuk membingkai pintu atau jendea besar. Selalu dekorlah melebihi yang Anda pikirkan," kata van Wyck.

Dia menambahkan, bahwa bagian dari keindahan dahan dan karangan bunga tersebut adalah kesan berlimpah.

"Jika Anda memberikan kesan kemewahan, seluruh ruangan akan terasa lebih menyenangkan," ujarnya.

(Sumber: http://www.elledecor.com)

Baca juga:  Akhirnya... Pohon Natal ini Mengundang Kontroversi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

    Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

    Berita
    Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

    Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

    Berita
    Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

    Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

    Berita
    Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

    Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

    Berita
    Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

    Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

    Berita
    Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

    Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

    Berita
    Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

    Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

    Berita
    Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

    Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

    Berita
    [POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

    [POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

    Berita
    9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

    9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

    Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

    Berita
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com