Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirisnya Subsidi Perumahan....

Kompas.com - 06/12/2012, 10:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP REI Setyo Maharso mengatakan, saat ini pihaknya tengah merancang blue print atau cetak biru perumahan nasional untuk mendorong pembangunan perumahan sekaligus perekonomian nasional. Sektor perumahan kini telah menjadi lokomotif perekonomian nasional sehingga penting untuk diprioritaskan.

Namun mirisnya, menurut Setyo, sebagai kebutuhan pokok, subsidi pemerintah untuk perumahan masih kecil dibandingkan dengan subsidi pendidikan yang mencapai 20% atau kesehatan yang mencapai 6%. Untuk itu, Setyo berharap, pemerintah bisa meningkatkan subsidi untuk perumahan rakyat hingga 5% dari APBN.

"Selain itu, harus ada lembaga yang bisa menjamin para pekerja nonformal dalam kredit perumahan. Selama ini lembaga tersebut kan hanya dimiliki PNS,TNI/Polri dan pekerja formal, sedangkan sektor informal belum ada," kata Setyo usai memberikan sambutan Rapat Kerja Nasional Real Estat Indonesia (Rakernas REI) 2012 di Jakarta, Rabu (5/12/2012) kemarin.

Dengan kondisi tersebut, Setyo melanjutkan, REI berharap RUU Tabungan Perumahan Rakyat untuk Pekerja dan Pengusaha bisa segera ditetapkan dan diterapkan untuk menjadi payung hukum lembaga khusus para pekerja informal tersebut.

Sementara itu, dalam sambutan pembukaan Rakernas REI tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta REI dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk menyusun konsep dan rencana-rencana pembangunan perumahan yang bisa membuka peluang lapangan pekerjaan. Menurut Presiden, pembangunan perumahan sedikitnya harus bisa menyumbang lapangan pekerjaan sedikitnya 500.000 orang per tahun.

Presiden juga berharap, kerja sama antara REI dan pemerintah bisa mengurangi angka pengangguran dari 6,1% menjadi 5%. Sinergi antara dunia usaha dan pemerintah semakin diperkuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Untuk itu, Presiden menegaskan kembali agar para pengembang bisa terus bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah membangun perumahan untuk MBR.

"Bila kita bisa bersinergi, akan lebih baik upaya kita menambah jumlah rumah dan tempat hunian di tahun-tahun mendatang. Mewujudkan pembangunan rumah sederhana sesuai dengan kemampuan kelas bawah merupakan amanat konstitusi," ujar Presiden.

Rakernas REI yang mengangkat tema "Rumah untuk Semua" diselenggarakan tiga hari berturut-turut sejak Selasa lalu (4/12/2012). Turut mendampingi Presiden dalam acara ini antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa,Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz,dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) 2012 tahun ini mengambil tema,"Industri Realestat Menjadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Dalam rakernas ini REI akan membahas tiga masalah utama dalam Industri properti di Indonesia, yaitu kewajiban pelaporan transaksi penjualan di atas Rp 500 juta kepada PPATK, beban pajak berganda dan persoalan pembebasan lahan. Ketiga masalah tersebut akan menjadi pembahasan utama Rakernas yang digelar Rabu (5/12/2012) hingga Kamis (6/12/2012) di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau